Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

TERUNGKAP, Pentagon Diam-Diam Latih Pasukan Taiwan, Respon Atas Invasi China?

Berdasarkan keterangan sumber dari Pentagon, beberapa pelatih dari "Negeri Uncle Sam" secara bergiliran datang dan pergi dari Taiwan.

Liu Jin/AFP
Pesawat jet tempur China buatan Rusia, Su-30, dilaporkan berada di antara pesawat yang terbang di atas barat daya Taiwan pada hari Kamis. 

Sementara Perdana Menteri Su Tseng-chang menegaskan mereka akan mengerahkan segala upaya untuk memertahankan kedaulatan mereka.

"Kami melakukan sebaik mungkin, dan kami mengapresiasi negara yang bersedia bekerja dengan kami," ucap PM Su.

Pada November 2020, media lokal melaporkan kontingen kecil AS melatih marinir maupun pasukan khusus Taiwan.

Dilansir AFP, Jumat (8/10/2021), mereka dilatih melakukan operasi amfibi maupun menggunakan perahu kecil.

Bahkan berdasarkan video yang beredar tahun lalu, pasukan AS berpartisipasi dalam latihan di pulau "Balance Tamper".

Tetapi laporan tersebut dibantah dua negara, yang menekankan relasi militer mereka hanyalah pertukaran dan kerja sama bilateral.

Militer Australia juga didesak kirim bantuan

Taiwan juga mendesak Australia untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan berbagi data intelijen di saat China meningkatkan intimidasi militer.

Melalui program China Tonight di ABC, Menlu Joseph mengatakan bila pesawat PLA melancarkan serangan, maka negaranya akan siap untuk mempertahankan diri.

"Pertahanan Taiwan berada di tangan kami sendiri dan kami sepenuhnya berkomitmen penuh," kata Joseph kepada Stan Grant dalam wawancara yang disiarkan Senin (4/10/2021) malam di ABC.

"Bila China melancarkan perang terhadap Taiwan, kami mempertahankan sampai titik akhir, dan itu adalah komitmen kami."

"Saya yakin bila China melancarkan serangan terhadap Taiwan, mereka juga akan mengalami penderitaan besar."

Menlu Joseph berasal dari Partai Demokratik Progresif, partai yang sekarang berkuasa di Taiwan. Dia meminta negara-negara lain, seperti Australia, untuk memberikan bantuan bagi negaranya lewat kerja sama yang lebih erat.

"Kami ingin terlibat dalam pertukaran masalah keamanan dan intelijen dengan negara-negara yang sejalan, termasuk Australia, sehingga Taiwan bisa mempersiapkan diri lebih baik untuk menjalani situasi seperti perang.

Menurutnya, sejauh ini hubungan Taiwan dengan Australia sangat baik, dan itulah yang sangat pihaknya hargai.

Secara diplomatik Australia tidak mengakui keberadaan Taiwan, namun Pemerintah Australia sudah berulang kali menyerukan adanya "resolusi damai" atas perbedaan antara China dengan Taiwan lewat dialog, bukan lewat ancaman atau penggunaan kekerasan.

( Tribunpekanbaru.com / Kompas )

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved