Wagub Lampung Diteror 2 Pinjol Ilegal, Diduga No HP Disave oleh Warganya yang Berhutang
Wagub Lampung Chusnunia Chalim atau akrab disapa Nunik diteror 2 perusahaan pinjol ilegal. Diduga nomornya telah disave oleh warga yang berhutang.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pinjaman online ilegal atau pinjol ilegal tak hanya menteror warga biasa, tetapi juga berani menteror pejabat publik.
Kisah atau berita teror pinjaman onlinel ilegal saat menagih ke warga biasa banyak kita dapatkan di media sosial ataupun media mainstream.
Karyawan pinjaman online ilegal itu tak hanya menteror yang berhutang namun juga menteror penjamin, nama dan nomor yang dicantumkan penghutang, tetapi juga menteror daftar alamat kontak di HP penghutang.
Perilaku debt collector ataupun karyawan pinjol ilegal yang tidak manusiawi itu sering membuat masyarakat awam geram bahkan marah.
Baca juga: Cerita Nasabah Pinjaman Online (Pinjol): Pinjam Rp 5 Juta, Hutang Jadi Rp15 Juta
Baca juga: VIDEO Kantor Pinjol Ilegal di Sleman Digerebek, Warga Akui Senang: Utang Saya Auto Lunas
Akumulasi dari sikap karyawan pinjol ilegal yang meresahkan membuat jajaran Polri mengambil sikap tegas yakni menggerebek kantor pinjol dalam beberapa hari terakhir.
Seperti penggerebekan dua kantor pinjol ilegal di Pulau Jawa beberapa hari lalu.
Namun, berita baru soal perilaku pinjol ilegal saat menagih hutang ini tak serta merta berhenti begitu saja.
Kali ini yang menjadi sasaran salah alamat justru terjadi pada pejabat publik.
Dilansir dari Kompas, Wakil Gubernur atau Wagub Lampung Chusnunia Chalim, yang akrab disapa Nunik ini diteror dua perusahaan pinjaman online atau pinjol sekaligus dalam sehari.
Dua pinjol itu diduga ilegal dan sedang dalam penyelidikan Polda Lampung.
Baca juga: Berikut Daftar Aplikasi Pinjol Ilegal, Satu Admin Bisa Operasikan Beberapa Aplikasi
Baca juga: Penggerebekan Pinjol Ilegal, Kemarin Memburu Warga Kini Malah Diburu Polisi
Dalam akun Instagramnya, @mbak_nunik, Wagub Lampung berbagi pengalaman diteror dua pinjol pada Minggu (17/10/2021).
Dua pinjol ini mencari satu orang yang sama.
Dalam ceritanya, Wagub Lampung diteror gara-gara nomornya dijadikan penanggung jawab pinjaman oleh orang tersebut.
Diteror dua pinjol, peminjamnya satu orang
Dua pinjol yang menerornya bernama Pinjam Dompet dan Bantu Pinjam.
Pada tangkapan layar chat, Nunik terlihat membalas spam tersebut.
"Jangan hubungi saya lagi atau saya laporkan polisi!!!"
Wagub Lampung sendiri heran pihak pinjol tidak mengkonformasi terlebih dulu nomornya, padahal nomor itu untuk kepentingan publik.
"Parah ya. Nomor kita dijadikan kontak urgent peminjam pinjol, dan kita tidak dikonfirmasi," kata Nunik saat dihubungi melalui pesan Instagram, Minggu (17/10/2021) malam.
Tak kenal dengan peminjam, tapi nomor di-save
Nunik mengaku tidak mengenal nama orang maupun nomor ponsel yang dimaksud oleh debt collector tersebut.
Karena itu, Nunik pun bertanya-tanya kenapa sampai nomor ponselnya yang dijadikan penanggung jawab pinjaman.
"Makanya itu, aneh. Persoalannya kita ini kan pelayan publik. Nomornya memang 'agak dikenal'. Banyak yang nge-save nomor kita," kata Nunik.
Nunik pun memblokir nomor debt collector yang menghubunginya itu.
"Sudah saya blokir nomornya," kata Nunik.
Polda Lampung: praktik pinjol bukannya membantu, malah mencekik leher masyarakat
Terkait pinjol ilegal, Kabid Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) mengatakan, jajaran Polda Lampung masih menyelidiki keberadaan perusahaan swasta yang melakukan pinjaman online (pinjol) secara ilegal yang merugikan masyarakat, yang ada di Lampung.
"Dalam beberapa kasus, lembaga keuangan ilegal itu menagih dengan cara kasar bahkan sampai mengancam keselamatan jiwa nasabahnya," kata Pandra, Senin (18/10/2021).
Menurut Pandra, penyedia pinjaman uang itu tak segan-segan membuka aib dan fitnah nasabah kepada pihak keluarganya dan ke seluruh nomor yang ada di dalam ponsel.
Praktik pinjol tersebut, kata Pandra, sejatinya bukan membantu rakyat kecil dalam rangka mengembangkan usahanya, melainkan justru sebaliknya ‘mencekik leher’ masyarakat.(kompas)

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											