CERITA Dibalik Penampakan Puluhan Bangkai Kapal di Laut Jepang
pada Oktober, gempa berkekuatan 6,1 mengguncang Tokyo, mengakibatkan bangunan bergoyang dan lalu lintas terhenti.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pertempuran Iwo Jima merupakan salah satu pertempuran paling epik dalam Perang Dunia II.
Perang antara Jepang vs Amerika Serikat itu menjadi sejarah yang besar dalam peradaban manusia.
Kini, sebanyak 24 kapal yang tenggelam karena pertempuran Iwo Jiwa itu.
Kapal-kapal ini tenggelam dalam pertempuran yang merupakan paling berdarah dalam sejarah Marinir AS.
Setelah menjadi bangkai, kapal-kapal itu terangkat karena adanya gempa di Gunung Suribach, yaitu salah satu gunung berapi berbahaya di Jepang.
Sejarah kapal tenggelam di Iwo Jima
Foto satelit dari Japan's All Nippon News menunjukkan kerangka 24 kapal angkut Jepang yang direbut oleh Angkatan Laut AS di pengujung perang.
Mereka dipindahkan ke bagian barat Iwo Jima untuk membentuk pelabuhan buatan yang mendukung mempersiapkan invasi pasukan AS ke daratan Jepang.
Baca juga: Bripda AB Oknum Polisi yang Viral karena Pakai Mobil PJR untuk Pacaran, Ternyata Adik Ipar Ahok
Baca juga: Mahasiswi Tewas Usai Teguk Racun Tikus, Sebelumnya Mengeluh Tugas yang Banyak
Iwo Jima direbut oleh AS karena memiliki dua lapangan terbang. Selama pertempuran berdarah, 216 tentara Jepang ditangkap, sementara sisa 20.000 tentara negara itu tewas.
Sekitar 7.000 orang AS kehilangan nyawa mereka dalam pertempuran itu. Foto ikonik yang dikenal sebagai “Mengibarkan Bendera di Iwo Jima”, menunjukkan Marinir AS mengibarkan bendera Amerika selama perang, diambil di puncak gunung selama Pertempuran Iwo Jima.
Kapal terangkat karena gempa
Daily Mail melaporkan pada Selasa (19/10/2021), dasar laut sudah mulai naik akibat aktivitas seismik dari Gunung Suribachi, khususnya di bagian barat pulau.
Akibat dari aktivitas seismik tersebut, kapal-kapal yang tenggelam tampak berada di atas abu vulkanik.
Tidak ada penduduk pulau itu, meskipun diduduki oleh militer Jepang setelah dikembalikan oleh AS pada 1968.
"Wilayah laut yang berubah warna telah menyebar ke daerah sekitarnya, yang menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi belum berkurang," kata Setsuya Nakada, direktur Pusat Promosi Penelitian Gunung Berapi pemerintah, dalam sebuah wawancara dengan saluran All Nippon News Jepang.
Baca juga: Wika Salim Busungkan Dada, Diingatkan Aurat Wanita, Dapat Salam dari Binjai
Baca juga: Rekam Pacar Buka Baju dan Pakaian Dalam Saat Video Call, Pria Ini Ketahuan
