Tegang, Militer Amerika Dikabarkan Latih Militer Taiwan, China Keluarkan Ultimatum
Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara pada hari Kamis bersumpah tidak ada toleransi terhadap "kemerdekaan Taiwan,"
Penulis: M Iqbal | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kondisi semakin tegang, China menegaskan tidak akan memberikan tolerasi bagi kemerdekaan Taiwan.
China masih menganggap Taiwan menjadi bagian dari mereka.
Dikutip dari CGTN, Jumat 29 Oktober, Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara pada hari Kamis bersumpah tidak ada toleransi terhadap "kemerdekaan Taiwan,"
Ketegasan sikap China ini dilakukan setelah Tsai Ing-wen pemimpin Taiwan, dilaporkan mengkonfirmasi pasukan AS sedang melatih militer Taiwan.
Ma Xiaoguang, juru bicara kantor tersebut, mengecam otoritas Tsai dan Partai Progresif Demokratik (DPP) karena mencari "kemerdekaan Taiwan" di panggung dunia dengan kedok "demokrasi" dan "kebebasan."
Provokasi konstan otoritas DPP dalam mencari "kemerdekaan Taiwan" adalah akar penyebab meningkatnya ketegangan dan risiko di Selat Taiwan, kata Ma.
"Kami tidak akan menoleransi 'kemerdekaan Taiwan' dan akan melawan perilaku separatis yang mencari 'kemerdekaan Taiwan' dengan cara apa pun," katanya.
Ia menegaskan Taiwan masih bagian dari China dan tidak akan pernah berpisah menjadi negara merdeka.
"Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, tekad, dan kemampuan kami yang kuat untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," sebutnya.
Kementerian Luar Negeri China pada hari Kamis juga mengomentari Tsai, menyuarakan penentangan terhadap segala bentuk pertukaran resmi dan kontak militer antara Amerika Serikat dan Taiwan.
