Berita Pekanbaru

Harga Minyak Goreng Bikin Penjual Cireng Puyeng, Masih Rp 17 Ribu Per Liter di Pekanbaru

Masih di kisaran Rp 17 ribu per liter, harga minyak goreng yang tak kunjung turun bikin pedagang cireng puyeng

Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM/FERNANDO SIKUMBANG
Pedagang bahan kebutuhan pokok di Pasar Sail, Kota Pekanbaru menyusun kemasan minyak goreng. Harga minyak goreng saat ini masih meroket. Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang 

Wanita paruh baya itu juga terpaksa membeli minyak goreng kemasan ukuran kecil.

Saat ini ia hanya bisa membeli minyak goreng ukuran satu liter untuk persediaan di rumah.

Komoditas pangan lainnya yang meroket adalah cabe merah terutama asal Bukittinggi.

Harganya naik dalam dua pekan ini naik dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 60.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasoit tidak menampik harga sejumlah bahan pokok di pasaran mengalami kenaikan.

Ia mengungkapkan kenaikan bahan pokok juga seiring dengan kenaikan barang produksi pangan.

Kondisi ini tentu berdampak pada kenaikan komoditas pangan di pasaran.

Pihaknya juga sudah menggelar rapat dengan tim inflasi daerah di Kota Pekanbaru membahas kenaikan harga komoditas pangan.

"Ini jadi perhatian kita, nanti kita kordinasi bersama bulog dan daerah penghasil," jelasnya

Ingot mengatakan, harga komoditas pangan yang naik saat ini tidak dapat dikendalikan karena bukan berasal dari Kota Pekanbaru.

Ia menyebut kebanyakan komoditas pangan di Kota Pekanbaru berasal dari luar daerah.

Persoalan kenaikan harga komoditi pangan ini terjadi karena berbagai faktor. Ia menyebut bahwa kenaikan harga minyak goreng bisa saja terjadi karena kenaikan bahan baku produksinya.

"Bisa saja terjadi kenaikan karena harga TBS naik, sehingga berdampak pada produk turunan sawit seperti minyak goreng," paparnya.

Sedangkan kenaikan harga cabe merah karena faktor cuaca. Saat ini sedang musim penghujan sehingga panen di wilayah penghasil agak terganggu.

Pihaknya belum mendapati adanya ulah spekulan atau penimbunan dalam kenaikan harga komoditi pangan.

Mereka juga sudah melakukan pemeriksaan di sejumlah titik gudang penyimpanan

"Kita memperkirakan itu salah satu faktornya, bisa saja ada faktor lain yang mempengaruhi kenaikan harga," paparnya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved