Korban Banjir Sintang Bertahan 2 Minggu di Kandang Hewan, Pengungsi Sebut Air Setinggi Leher
Dua kepala keluarga memanfaatkan kandang ternak sebagai tempat pengungsian menyusul banjir yang melanda Kabupaten Sintang, Kalbar sebulan terakhir.
Hanya area taman entuyut dan sebagian jalan PKP Mujahidin yang masih terendam.
Banjir yang merendam ruas jalan Lintas Melawi, sempat nyaris lumpuh total pada 2 pekan terakhir.
Hanya kedaraan tertentu yang bisa melintas. Seperti kendaraan militer, mobil doubel gardan dan truk tronton.
Akses masyarakat lumpuh 2 pekan lalu, saat ini berangsur normal.
Sudah tak ada lagi perahu, rakit yang lalu lalang di jalan lintas melawi. Masyarakat juga tak perlu lain naik truk tronton untuk melintas.
Susianti, warga BTN Cipta Mandiri, merasa sangat bersyukur banjir di jalan Lintas Melawi surut signifikan dan bisa dilalui sepeda motor.
Selama ruas jalan tersebut kebanjiran, Susi terpaksa harus naik perahu, disambung naik ojek sepeda motor untuk menuju lokasi liputan warga terdampak banjir.
Wartawati ini sehari bisa menghabiskan uang transport sekitar Rp 100 ribu lebih.
"Alhamdulillah, jalan lintas melawi sudah bisa dilalui sepeda motor. Waktu kebanjiran 2 pekan lalu, ongkos transportasi yang berat. Sehari bisa sampai 100 ribu lebih," kata Susi.
Meski banjir surut signifikan, sebagian besar pemukiman penduduk di bantaran sungai kapuas dan melawi yang ada di Kecamatan Sintang, masih terendam banjir.
Sebagian Warga Mengungsi Kembali ke Rumah
Banjir yang terjadi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sejak Oktober 2021 lalu masih berdampak hingga hari ini. Kejadian yang melanda tiga kabupaten di provinsi ini menimbulkan pengungsian namun sebagian warga memutuskan kembali setelah tinggi muka air genangan berangsur surut.
BPBD Kabupaten Melawi melaporkan pada hari ini, Kamis kemarin, tinggi muka air mengalami penurunan 50 hingga 100 cm.
Kondisi ini membuat warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
"Data terakhir warga yang mengungsi saat itu berjumlah 773 jiwa. Di samping itu, memastikan kesehatan warga yang kembali, pemerintah daerah bersama dengan TNI dan Polri memberikan pengobatan gratis, seperti yang terjadi di Kecamatna Pinoh," kata Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Pontianak.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/korban-bannir-di-kandang-hewan-sintang1.jpg)