Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Miris, Muncul untuk Pertama Kali ke Publik, Petinggi Taliban Ini 'Mengemis' ke Negara lain

Mirisnya pejabat Taliban, Tak sanggup menghadapi kondisi Afganistan yang diambil alih, petinggi Taliban ini memilih minta bantuan negara lain.

Editor: Budi Rahmat
Wakil KOHSAR / AFP
Orang-orang Afghanistan berkumpul di sepanjang jalan saat mereka menunggu untuk naik ke pesawat militer AS untuk meninggalkan negara itu, di bandara militer di Kabul pada 20 Agustus 2021, beberapa hari setelah militer Taliban mengambil alih Afghanistan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Miris. Muncul untuk pertamakalinya setelah Taliban kuasai AFganistan dan kondisi Afganistan yang porakporanda saat ini, Perdana Menteri Afghanistan Mullah Mohammad Hassan Akhund malah meminta bantuan.

Sepertinya ia sadar dengan kondisi Afganistan saat ini yang sangat butuh bantuan negara lain.

Karena itu pula veteran Taliban ini dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menggangu urusan internal negara lain.

Baca juga: Taliban Klaim Jalin Kerjasama Afghanistan dengan Perusahaan Australia untuk Pengolahan Ganja

Kini yang ada dalam harapannya adalah bantuan yang diberikan untuk negara Afganistan.

Kenyataan yang memang sangat disayangkan. Sejak diambil alih Taliban, sosok Mullah Mohammad Hassan Akhund tidak pernah muncul.

Sampai kemudian kondisi Afganistan menjadi kacau dan terancam kelaparan.

Belum lagi aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok ISIS di AFganistan.

Mullah Mohammad Hassan Akhund kini muncul. Dalam pidato 30 menit itu ia lebih banyak berharap pertolongan negara lain

Mullah Mohammad Hassan Akhund berjanji "tidak ikut campur" dalam urusan internal negara lain, dan mendesak badan amal internasional untuk terus memberikan bantuan.

Pernyataan pendiri Taliban tersebut disiarkan di televisi pemerintah pada Sabtu (27/11/2021), menjelang peritemuan pekan depan antara kelompoknya dengan Amerika Serikat di Doha.

"Kami meyakinkan semua negara bahwa kami tidak akan ikut campur dalam urusan internal mereka dan kami ingin memiliki hubungan ekonomi yang baik dengan mereka," kata Akhund, seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (27/11/2021).

Pidato Akhund yang berlangsung hampir 30 menit adalah pidato pertamanya kepada publik Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus.

Pidatonya itu muncul di tengah kritik publik terhadanya di media sosial karena tetap diam sejak Taliban berkuasa, bahkan ketika bangsa Afghanistan menghadapi tantangan berat setelah itu.

Baca juga: MENENGOK 100 Hari Pertama Taliban Menguasai Afghanistan: Apa yang Terjadi?

"Kami tenggelam dalam masalah kami dan kami mencoba untuk mendapatkan kekuatan untuk membawa orang-orang kami keluar dari kesengsaraan dan kesulitan dengan bantuan Tuhan," ujarnya.

Akhund adalah seorang veteran Taliban yang merupakan rekan dekat dan penasihat politik Mullah Omar, pendiri gerakan dan pemimpin tertinggi pertama kelompok tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved