Korban Erupsi Semeru Kian Menderita, Harta Benda Dijarah Pencuri Dari Tabung Gas Hingga Surat Tanah
Cerita pilu korban erupsi Gunung Semeru kian bertambah, banyak warga melaporkan bahwa harta benda mereka di rumah dicuri atau dijarah saat mengungsi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga belum bangkit dari keterpurukan, namun rentetan cerita pilu korban erupsi Gunung Semeru semakin panjang.
Sebagaian besar warga lereng Gunung Semeru mengaku rumahnya diobok-obok pencuri ketika ditinggal mengungsi.
Salah seorang warga yang menjadi korban penjarahan ialah Suprayitno (55), warga asal Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Uang senilai Rp 2 juta milik mertuanya hilang dicolong maling.
Bahkan, dua sertifikat rumah dan 3 sertifikat lahan kebunnya nyaris pindah tangan tanpa akad.
"Sertifikat sama uang itu kan disimpan di lemari, uangnya hilang, terus 5 sertifikat jatuh berserakan di lantai," kata Suprayitno, Sabtu (11/12/2021).
Sementara nasib sama juga dialami warga lain, Sunarko.
Perabotan rumahnya seperti kompor, setrika, gas elpiji hilang dicuri.
"Jendela rumah saya dicongkeli," ujarnya.
Beruntung, belum lama ini, salah seorang pelaku sudah ditangkap warga Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, ketika melakukan aksi penjarahan.
Terungkap pelaku bernama Wandi, warga asal Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.
Saat tertangkap, ia tak luput dari amuk massa.
Modus yang digunakan Wandi saat menjarah yakni memanfaatkan kondisi perkampungan yang sibuk ketika warga melakukan evakuasi barang-barang.
Kemudian, ia menyamar sebagai salah seorang saudara korban erupsi.
"Dia gak sadar selama tiga hari dia riwa-riwi Kamar Kajang kalau saya amati. Terus ketahuan nyongkel jendela itu saya kepung (tangkap) sama warga," terang Pujiono, Ketua RT/RW 05, Dusun Kamar Kajang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/desa-curah-kobokan-di-lumajang-setelah-letusan-gunung-semeru.jpg)