Karyawan Toko Dianiaya Oknum Polisi dan Ditodong Pistol Sampai Pagi, Warga Tak Berani Melerai
R (21) korban penganiayaan oknum polisi di Nunukan mengisahkan warga tak berani melerai karena mereka tahu yang memukul adalah aparat polisi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - R (21), warga Jalan Antasari Baru, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara bercerita menjadi korban penganiayaan oknum polisi.
Sambil meringis kesakitan, ia bercerita penganiyaan yang ia alami sembari menjukkan luka lebam di tubuhnya.
"Bagian dalam perut masih terasa ngilu kalau dipakai gerak, saya dipukuli dari malam sampai jam enam pagi," ujar R, saat ditemui di rumahnya, Selasa (29/12/2021).
Ia menarik napas saat memulai bicara dan dari mimik mukanya, R terlihat kesakitan.
Dipukuli karena salah panggil orang
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (25/12/2021) sekitar pukul 01.00 Wita.
Lokasi penganiayaan berada di Jalan Tien Soeharto Nunukan Timur tepatnya di depan toko tempatnya bekerja.
Saat itu ia melambaikan tangan sembari berteriak memanggil dua pria yang mengendarai motor. R mengira mereka adalah temannya.
Tak disangka, dua pengendara tersebut mendatangi R dan mengira lambaian tangan itu adalah tantangan.
Dua pengendara yang dibelakangan diketahui sebagai anggota polisi terlibat cekcok dengan R.
Menurut R, pengedara motor menyuruh rekannya yang dibonceng untuk melawan R.
Karena emosi, R pun memukul pelipis pria tersebut.
"Saya didatangi oleh dua orang yang kukira temanku, awalnya yang bawa motor suruh saya duel dengan yang diboncengnya. Tapi karena perawakannya kecil, dia suruh saya lawan dia saja. Saya emosi, langsung saja saya hantam pelipisnya," kata dia.
Namun pria yang dipukul itu tak melawan.
ia hanya mengancam R dan menyuruhnya menunggu di lokasi tersebut.
