Karyawan Toko Dianiaya Oknum Polisi dan Ditodong Pistol Sampai Pagi, Warga Tak Berani Melerai
R (21) korban penganiayaan oknum polisi di Nunukan mengisahkan warga tak berani melerai karena mereka tahu yang memukul adalah aparat polisi.
Tak lama kemudian, pria tersebut kembali dan membawa lima rekannya untuk mengeroyok R.
"Dia bilang, saya salah orang kalau main pukul dan langsung pergi. Begitu kembali, dia bawa sekitar lima orang dan mengeroyok saya," lanjutnya.
Ditodong pistol dan dianiaya hingga pagi
Oleh para pelaku, R kemudian diseret ke tengah aspal dan diminta tiarap lalu menengadah.
Saat itu ia melihat salah seorang menodongkan pistol ke kepalanya.
Ia pun pasrah saat tahu orang yang ia pukul adalah anggota polisi.
R kemudian dibawa menggunakan motor ke sebuat kamar kos di wilayah Pasar Baru Nunukan.
Di sana sudah ada beberapa teman para pelaku.
Selain itu ada orang lain yang datang yang disebut R mereka berasal dari asrama polisi.
R tahu mereka dari asrama polisi karena salah satu dari mereka ada yang ia kenal yakni S.
Menurutnya, S sempat menengahi dan melerai.
Namun hal tersebut membuat para pelaku tak terima dan terjadi cekcok di antara mereka.
R kemudian menjadi bulan-bulanan dan dipukuli sekitar 10 orang.
Walaupun sudah berteriak dan darah keluar dari mulut, para pelaku tak berhenti menganiaya pemuda 21 tahun itu.
Para pelaku juga mencukur rambut R dengan pisau sambil memaki dan sumpah serapah pada R.
