Rekonstruksi Kecelakaan di Nagreg Pelaku 3 Anggota TNI, Jasad Salsabila Dibuang Lebih Dulu ke Sungai
Rekonstruksi ini berlangsung di dua tempat kejadian pertama, yakni di Nagreg, Jawa Barat dan Banyumas, Jawa Tengah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD menggelar rekonstruksi kasus tabrak lari di Nagreg dengan tersangka tiga anggota TNI, Senin (3/1/2022).
Tiga anggota TNI yang berstatus tersangka itu yakni Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.
Dari rekonstruksi terungkap jika korban Salsabila yang dibuang terlebih dahulu ke sungai setelah ditabrak mobil pelaku.
Seperti diketahui kasus pembunuhan Handi dan Salsabila bermula saat kedua korban ditabrak mobil yang dikendarai Kolonel Priyanto dkk pada 8 Desember lalu di Nagreg.
Masyarakat di sekitar lokasi kecelakaan sempat mengira korban akan dibawa ke rumah sakit oleh para pelaku.
Namun pihak keluarga tak kunjung menemukan kedua korban di seluruh rumah sakit.
Baru pada 11 Desember kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dua lokasi berbeda.
Rekonstruksi ini berlangsung di dua tempat kejadian pertama, yakni di Nagreg, Jawa Barat dan Banyumas, Jawa Tengah.
Baca juga: Lapor Panglima TNI, Oknum Kolonel dan Dua Kopda Diduga Buang Dua Korban Kecelakaan
Baca juga: 3 Prajurit TNI AD Terlibat dan Kecelakaan Handi-Salsabila, Panglima Andika Perintahkan Dipecat
Tabrak lagi tersebut menyebabkan tewasnya sejoli Handi (17) dan Salsabila (14).
Dikutip dari TribunJabar, rekonstruksi pertama digelar di Nagreg yang merupakan TKP kecelakaan terjadi.
Rekonstruksi dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam rekonstruksi ini, tiga pelaku yang dihadirkan memerankan lima adegan.
Adegan pertama, korban tertabrak Salsa berada di kolong mobil hitam yang menabraknya, sedangkan korban Handi, berada di samping mobil dan dua pelaku turun dari mobil.
Lalu dalam adegan kedua, dua pelaku dan satu saksi, mengevakuasi korban pertama ke pinggir jalan.
Adegan ketiga, korban Salsabila ditarik dari kolong mobil dibawa ke pinggir jalan, disimpan di dekat korban Handi.
