Susilawati Mengaku Kerabat, Lalu Siapakah Orangtua Bocah R yang Dirantai di Dalam Rumah?
Usai pengungkapan keberadaan bocah R yang dirantai, polisi melakukan. Pemeriksaan wanita berinisial S. Ia mengaku kerabat bocah R
TRIBUNPEKANBARU.COM- Temuan bocah R yang dirantai di dalam kamar sebuah rumah menyita perhatian banyak orang.
Bocah malang itu ditemukan dalam kondisi lemas.
Ia juga banyak menghirup asap hitam yang berasa dari terbakarnya panci pemasak air.
Ternyata saat ditinggalkan, kompor gas hidup dan sedang merebus air.
Baca juga: Usai Gegerkan Warga, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan Bocah yang Dirantai di Dalam Kamar
Namun, karena terlalu lama di tinggal, air menguap dan api membakar panci mengeluarkan asap hitam.
Asap itu pula yang kemudian memberitahukan warga perihal apa yang ada di dalam rumah.
Seorang perempuan diamankan polisi usai terungkapnya keberadaan R.
Namun, wanita yang berinisial S itu hanyalah kerabat dari bocah malang tersebut.
Lalu, siapakah orangtua bocah R yang kini dalam perawatan intensif itu?
Pengakuan Susilawati
Susilawati (53), warga Tanjung Karang, Bandar Lampung ditetapkan sebagai tersangka penyekapan anak di Sumedang, Jawa Barat.
Korban adalah R, bocah 5 tahun yang diakui sebagai kerabatnya.
R ditemukan warga terikat rantai di lantai dua saat rumah milik Susilawati yang ada di Perumahan Anggrek Regensi Sumedang terbakar.
Susilawati diketahui warga tinggal seorang diri di rumah itu sejak 6 tahun terakhir.
Namun 3 tahun terakhir, rumah tersebut hendak dijual dan ada plang penjualan di halaman rumah milik perempuan asal Lampung itu. Menurut tetangga, Susilawati dua minggu sekali datang ke rumah itu saat malam hari.
Korban kondisi lemas di lantai dua
Saat ditemukan warga, R dalam kondisi lemas karena menghirup asap pekat dari dapur yang terbakar.
Baca juga: Pernah Digigit, Disiram Minyak Panas, Bocah 5 Tahun yang Disekap dan Dirantai Alami Kekerasan Fisik
Baca juga: Suara Lirihan Bocah Ungkap Fakta Mengerikan di Sumedang, Tangan dan Kakinya Dirantai ke Ranjang
Dia terbaring dengan kondisi tangan terikat rantai besar dan dikaitkan ke velg mobil. Semantara kakinya diikat ke kerangka ranjang besi.
Karena kesulitan saat menyelamatkan R, warga menelepon nomor ponsel yang tertera di papan penjualan. Oleh orang yang mengangkat telepon kemudian memberitahu jika kunci gembok berada di dekat TV.
Warga pun berhasil menyelamatkan R dan dari hasil pemeriksaan, ditemukan bekas penganiayaan di tubuh bocah 5 tahun tersebut.
Seperti bekas pukulan benda tumpul, gigitan hingga siraman minyak panas.
Akui ikat korban dengan rantai dan nyalakan kompor
Kapolres Subang AKBP Eko Prasetyo Robyanto mengatakan Susilawati mengakui sengaja meninggalkan korban dalam rumah dengan kondisi tangan dan kaki dirantai.
Kondisi tersebut membuat gerak korban sangat terbatas.
Bahkan ia tak bisa menggaruk bagian tubuhnya yang gatal.
Baca juga: Bocah 5 Tahun Ditemukan Disekap dengan Tangan dan Kaki Dirantai di Dalam Rumah, Pelaku Diduga Tante
Baca juga: Tragis, Dua Gadis Jadi Pelampiasan Nafsu Sopir Truk Lalu Dibunuh, Disebut Soal Pembunuhan Berantai
Kepada petugas, Susilawati juga mengakui sempat menyalakan kompor untuk memasak air dalam panci.
Namun ia pergi terlalu lama hingga air dalam panci menguap. Api dari kompor kemudian membakar panci dan menimbulkan asap yang membuat panik warga sekitar.
"Asap itulah yang kemudian diketahui para tetangga sehingga mereka mendobrak masuk ke rumah itu untuk memadamkan api. Saat itulah para tetangga kemudian menemukan anak tersebut dalam kondisi tangan dan kaki dirantai," ujar Kapolres.
Kapolres Sumedang mengatakan, kepada penyidik, tersangka juga mengungkapkan alasannya menyekap korban.
"Alasannya karena tidak kuat lagi mengurus anak tersebut, sehingga setiap kali S ini keluar rumah, dia menyekap anak itu," ujarnya.
Saat ditanya, apakah ada indikasi perdagangan manusia (human trafficking) dalam kasus ini, Eko mengatakan, para penyidik masih terus mendalami hal itu.
"Segala kemungkinan masih bisa terjadi," katanya.
Eko mengatakan, tersangka S adalah perempuan yang tertutup.
"Tersangka akan menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit RS Bhayangkara Sartika Asih lantaran jawabannya kerap berubah-ubah. Dia ini tertutup, namun dia ini wirausaha dengan banyak usaha," katanya.
Terkait kondisi korban, Eko memastikan telah berada dalam penanganan para ahli.
"Saat ini korban telah berada di tempat aman yang tak bisa saya sebutkan lokasinya. Namun, yang jelas, korban sudah dalam perawatan Dokkes Polres Sumedang dan Dokkes Polda Jabar. Kami berharap traumanya hilang," kata Eko.(*)
(Tribunpekanbaru.com)

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											