Misi Terselubung Jepang, Rela Habiskan Uang Negara Rp 26 Triiliun untuk AS, Singgung Korut dan China
Jepang dalam misi yang terselubung. Rela habiskan uang negara Rp 26 triliun demi Amerika Serikat. Mereka singgung Korut dan China. Aada Apa?
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, kepentingan AS adalah mengembangkan peran dan misi agar sesuai dengan kemampuan Jepang dalam berkontribusi terhadap perdamaian dan stabiltas regional.
Baca juga: China Gerah, Jepang dan Amerika Pasang Badan untuk Taiwan
Baca juga: Bahkan,Jepang & China Merugi karena Kereta Cepat, Amerika Serikat Juga Buntung
Ketegangan picu perlombaan senjata
Jepang belum lama ini mencabut doktrin pasifis anti-perang dari dalam konstitusi. Sejak itu Tokyo giat merangkai aliansi dengan AS, dan baru-baru ini Australia, seiring menguatnya hegemoni China.
Situasi di kawasan saat ini kembali memanas menyusul kisruh dengan Taiwan. Negeri kepulauan yang oleh China diklaim sebagai wilayahnya itu membina hubungan erat dengan Tokyo dan Washington.
"Aksi provokatif Beijing meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan, Laut China Timur dan Selatan,” kata Blinken, sembari menyebut program peluru kendali Korea Utara sebagai ancaman aktual terhadap keamanan regional.
Seusai pertemuan, kedua pihak menerbitkan surat pernyataan bersama yang menentang upaya China melangkahi tatanan hukum global, untuk melancarkan klaim teritorial di perairan Asia Pasifik.
AS dan Jepang juga mengungkapkan "kekhawatiran serius” terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia di Xinjiang, Hong Kong, serta menyerukan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengungkapkan, reaksi Beijing digerakkan oleh kekecewaan besar dan sikap oposisi terhadap tindakan AS, Jepang dan Australia, mencampuri urusan dalam negeri China.
"AS, Jepang, dan Australia berbicara tentang kemerdekaan, keterbukaan dan toleransi, padahal faktanya mereka bersekongkol membentuk grup kecil, dan membidik negara lain, demi unjuk kekuatan, dan melakukan intimidasi militer,” katanya, Jumat.
Kamis (6/1/2022), Jepang dan Australia menandatangani perjanjian tengaran untuk memperkuat kerjasama pertahanan. Bulan lalu, Perdana Menteri Fumio Kishida mengumumkan rekor anggaran pertahanan baru sebesar 47.2 miliar dollar AS atau hampir Rp 700 triliun. Kenaikan itu merupakan yang kesepuluh dalam satu dasawarsa terakhir.
Baca juga: Inilah Penampakan Sepeda Motor Terbang Buatan Jepang yang Dibandrol Rp 10 Miliar, Tertarik?
Jalin Kerjasama Pertahanan
Australia dan Jepang bakal menandatangani perjanjian pertahanan dan keamanan dalam pertemuan virtual.
Melansir ABC News, Kamis (6/1/2022), kesepakatan tersebut merupakan langkah terbaru untuk memperkuat hubungan di tengah meningkatnya pengaruh militer dan ekonomi China di kawasan Indo-Pasifik.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, dia dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan menandatangani perjanjian bernama Perjanjian Akses Timbal Balik (RAA) tersebut.
RAA akan menjadi perjanjian yang untuk pertama kalinya menetapkan kerangka kerja bagi pasukan Australia dan Jepang untuk bekerja sama satu sama lain.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kekuatan-militer.jpg)