Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Serang Pesawat Mata-mata Australia di Laut Arafura, Scott Morrison: Bentuk Indimidasi!

China serang pesawat mata-mata Australia di Laut Arafura, ketegangan kedua negara semakin meningkat.

Penulis: M Iqbal | Editor: Ilham Yafiz
Selebaran / Angkatan Pertahanan Australia / AFP
Foto yang diambil pada 18 Februari 2022 dan diterima pada 20 Februari 2022 menunjukkan kapal perusak peluru kendali kelas PLA-N Luyang (kiri) dan kapal dok transportasi amfibi kelas PLA-N Yuzhao (kanan) meninggalkan Selat Torres dan memasuki Laut Coral setelah Angkatan Pertahanan Australia mengkonfirmasi bahwa pada 17 Februari 2022, P-8A Poseidon Angkatan Udara Australia (RAAF) mendeteksi laser yang menyinari pesawat dari kapal Tentara Pembebasan Rakyat – Angkatan Laut (PLA-N). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - China serang pesawat mata-mata Australia di Laut Arafura, ketegangan kedua negara semakin meningkat.

Departemen Pertahanan Australia menuduh China menembakkan laser ke salah satu pesawat mata-matanya minggu ini.

Australia mengutuknya sebagai insiden keselamatan serius yang berpotensi membahayakan nyawa.

Dilansir Rusia Today, dalam sebuah pernyataan hari Sabtu, militer Australia mengklaim salah satu pesawat mata-mata P-8A Poseidon mendeteksi laser yang menyinari pesawat saat dalam penerbangan di atas pendekatan utara Australia.

“Laser terdeteksi berasal dari kapal Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Laut (PLA-N),” pernyataan itu menudu penerangan pesawat oleh kapal China sebagai insiden keselamatan yang serius.

Kapal China diduga berlayar ke timur melalui Laut Arafura, antara Papua Nugini dan Australia, pada saat kejadian.

Departemen Pertahanan mengklaim laser bisa membahayakan nyawa personel Angkatan Pertahanan Australia (ADF).

Australia juga menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan China bukan merupakan tindakan militer yang profesional.

"Tindakan seperti itu tidak sesuai dengan standar yang kami harapkan dari militer profesional," katanya.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut insiden itu sebagai bentuk tindakan intimidasi yang tidak beralasan.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton menyamakan sinar laser yang dituduhkan itu dengan intimidasi agresif, sementara pemimpin oposisi Anthony Albanese menyebutnya tindakan agresi yang keterlaluan yang harus dikutuk.

Ketegangan antara Australia dan China telah meningkat selama beberapa tahun terakhir karena pemerintah Perdana Menteri Australia Scott Morrison berusaha menjauhkan diri dari China demi kerja sama lebih lanjut dengan Amerika Serikat.

Pada bulan September, AS, Australia, dan Inggris menandatangani pakta keamanan strategis, yang dikecam China sebagai upaya untuk merusak stabilitas di kawasan itu.

Pakta tersebut, yang dikenal sebagai AUKUS, menyediakan jalan bagi Angkatan Laut Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.

Pejabat pemerintah Australia juga memboikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved