Semakin Ketakutan, Belum Lagi Rusia Menginvasi, Ukraina Sudah Memohon-mohon Ini
Ukraina semakin ketakutan dengan keberadaan Rusia. Mereka meminta Sanksi dijatuhkan sebelum ada penembakan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ukraina semakin ketakutan dengan kenyataan kondisinya dengan Rusia saat ini.
Mengingat potensi invansi yang akan dilakukan Rusia, Ukraina lebih dulu meminta agar segera diberlakukan sanksi bagi Rusia.
Ukraina mengatakan, jangan sampai sanksi dijatuhkan setelah terjadi penembakan dan pengeboman.
Baca juga: Detik-detik Jelang Perang di Ukraina, Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik
"Anda mengatakan kepada saya bahwa 100 persen perang akan dimulai dalam beberapa hari. Lalu apa yang Anda tunggu?" tanya pemimpin Ukraina itu, lapor CBS News.
"Kami tidak membutuhkan sanksi Anda setelah pemboman terjadi, dan setelah negara kami ditembaki atau setelah kami tidak memiliki perbatasan atau setelah kami tidak memiliki ekonomi atau bagian dari negara kami akan diduduki. Mengapa kami membutuhkan sanksi?" ujarnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak agar sanksi pencegahan diberlakukan terhadap Rusia sebelum invasi.
Zelensky menanyakan hal kepada para pemimpin global selama Konferensi Keamanan Munich pada Sabtu (19/2/2022).
Menilik Potensi Invasi Rusia ke Ukraina
Di sisi lain, para pejabat AS bersumpah selama Konferensi Keamanan Munich pada Sabtu (19/2/2022) bahwa Rusia akan menghadapi konsekuensi berat jika menyerang negara bekas Uni Soviet itu.
Baca juga: Ketegangan Rusia-Ukraina : Dinihari Terjadi Ledakan di Perbatasan Rusia
Baca juga: Blak-blakan, Joe Biden sebut Rusia segera Invansi Ukraina, Target Awal Rebut Kota Kyiv
“Biar saya perjelas, saya dapat mengatakan dengan kepastian mutlak jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut, Amerika Serikat, bersama dengan sekutu dan mitra kami, akan membebankan biaya ekonomi yang signifikan dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Wakil Presiden AS Kemala Harris memperingatkan dalam sambutan yang telah disiapkan.
"Ada harga yang harus dibayar," kata Ketua DPR Nancy Pelosi saat konferensi pers.
"Jika Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan menyerbu. Sayangnya, rakyat Rusia tidak akan lama lagi merasakan dampak sanksi karena keputusan tidak aman yang dibuat oleh presiden mereka."
Tetapi Zelensky memberi isyarat bahwa pernyataan dari komunitas internasional tidak cukup untuk mengatasi penumpukan militer Rusia.
Dia mencatat bahwa tidak jelas konsekuensi spesifik apa yang akan diderita Rusia jika menyerang Ukraina.
Pernyataan Zelensky datang ketika sekitar 190.000 tentara Rusia diperkirakan berada di dekat perbatasan Ukraina.
Baca juga: Tak Ada Tanda-tanda Penarikan Pasukan, Joe Biden Klaim Rusia Bisa Serang Ukraina dalam Waktu Dekat
Presiden Biden pada Jumat (18/2/2022) mengatakan bahwa dia yakin Putin telah memutuskan menyerang, dengan mengatakan bahwa dia yakin bahwa pasukan akan menargetkan ibu kota Kiev.(*)
(Tribunpekanbaru.com)
