Jasad 8 Santri Berpelukan,Petugas Cium Bau Harum Saat Evakuasi Korban Kebakaran Pesantren Karawang
Jasad 8 santri ditemukan berpelukan, petugas yang cium bau harum bukan bau terbakar saat evakuasi korban kebakaran pesantren di Karawang
TRIBUNPEKANBARU.COM, KARAWANG - Jasad 8 santri ditemukan berpelukan, petugas yang cium bau harum bukan bau terbakar saat evakuasi korban kebakaran pesantren di Karawang, Jawa Barat.
Penemuan 8 jenazah santri yang jadi korban tewas dalam kebakaran Pesantren Miftahul tersebut dituturkan oleh seorang anggota pemadam kebakaran Posko Cilamaya Wetan Fitra Adi Sutrisno.
Ia mengatakan, saat mengevakuasi korban, terlihat anak-anak yang masih berusia 7 hingga 13 tahun itu saling berpelukan seperti saling melindungi.
"Ada juga yang di dekat jendela, mungkin mau menyelamatkan diri (dengan mencoba membuka teralis jendela), tapi enggak bisa karena masih kecil," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/2/2022).
Namun yang mengherankan, kata Adi, bau jasad mereka pun tidak seperti bau jasad yang terbakar. Justru saat evakuasi dilakukan malah tercium bau wangi.
"Mungkin ada beberapa faktor, bisa dari minyak wangi santri yang ikut terbakar atau mungkin karena mereka syahid. Tapi memang baunya beda," ucapnya.
Ketika melakukan pemadaman dan evakuasi, Adi mengaku terenyuh bercampur sedih.
Pasalnya, para korban tewas yang ditemukan masih berusia sangat muda.
Hal yang sama disampaikan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Rohmat.
"Iya info dari temen-temen yang madamin di atas (baunya) nggak seperti biasanya," kata Rohmat.
Rohmat menyebut dua regu damkar diturunkan untuk memadamkan kebakaran di Pesantren Miftahul Khoirot pada Senin (21/2/2022), yakni dari Pos Cilamaya Wetan dan Telagasari. Proses pemadaman juga dibantu Damkar Pertamina.
Korban Paling Kecil Berusia 7 Tahun
Kebakaran yang terjadi di Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menewaskan 8 santri.
Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Senin (21/2/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Para korban tewas itu adalah RA (7) asal Subang, APG (11) asal Subang, AS (7) asal Cikampek, M (12) asal Cilamaya Kulon, MR (13) asal Cilamaya, MF (7) asal Subang, MAM (12) asal Gandok Pedes, dan R asal Tegalsawah Karawang.
