Sirene Perang Meraung di Ukraina, Benni Sitanggang Terjebak di Kota Ternobil
Benni Sitanggang mengunggah bunyi sirene meraung-raung di Ukraina setelah Rusia menghantam negara itu.Ukraina kini berada di situasi perang
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Benni Sitanggang mengunggah bunyi sirene meraung-raung di Ukraina di akun instagramnya @benni_sitanggang pada Kamis (24/2/2022).
Bunyi sirene itu adalah tanda siaga yang dibunyikan oleh militer Ukraina sebagai tanda siaga atas serangan tentara Rusia.
Benni Sitanggang sendiri adalah warga negara Indonesia yang tinggal di Ukraina.
Sejak 5 tahun terakhir, dia berdomisili di negara itu.
Benni Sitanggang sendiri tinggal di negara yang kini terancam jatuh ke kancah perang itu karena memiliki istri orang Ukraina.
Dalam unggahannya, Benni Sitanggang menulis kalimat pendek."Pray for Us".
Benni sendiri saat ini memiliki satu anak perempuan. Dan istrinya tengah hamil tua.
Unggahan bunyi sirene perang meraung-raung tersebut diunggah oleh Benni Sitanggang sekitar 1 jam lalu.
Baca juga: Ledakan Terjadi di Kiev, Ukraina, Rusia Lancarkan Serangan Militer, Ini Kondisi Terkini di Lokasi
Baca juga: Putin Menggila, Tak Ada Ampun Lagi Buat Ukraina, Rusia Sasar Wilayah Ini Untuk Dihancurkan
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri mendeklarasikan perang dengan Ukraina pada Rabu (23/2/2022).
Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Tak lama setelah pidato Putin di televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat,
suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev, semuanya kota besar di Ukraina.
Vladimir Putin mengatakan, Rusia tidak berniat menduduki Ukraina dan menyalahkan pemerintah negara tetangganya itu atas potensi pertumpahan darah.
Dia mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu tindakannya bakal menghadapi konsekuensi yang belum dilihat.
Dalam pidatonya Putin berbicara kepada pasukan Ukraina, mendesak mereka untuk meletakkan senjata.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemudian merilis pernyataan tak lama setelah aksi militer dimulai,
dengan menyebut agresi itu sebagai serangan tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh Rusia.
"Vladimir Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," katanya pada Rabu (23/2/2022) malam.
“Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta para sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas. Dunia akan menuntut pertanggungjawaban Rusia.” Biden berujar,
Dia akan memantau situasi dari Gedung Putih pada Rabu malam dan berencana bertemu para mitra dari G7 pada Kamis (24/2/2022) pagi, untuk mengumumkan sanksi lebih lanjut dari AS dan sekutunya atas serangan Rusia ke Ukraina. ( Guruh Budi Wibowo / Tribunpekanbaru.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/helikopter-rusia.jpg)