Mahasiswi Asal Riau di Rusia Sebut Banyak Warga Ukraina yang Mengungsi karena Perang ke Kota Ini
Arrahim, mahasiswi Riau yang kini tinggal di Rusia, menyebut banyak dari warga Ukraina yang mengungsi ke Kota Rostov on Don, wilayah Rusia Selatan
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Arrahim, mahasiswi asal Riau yang kini tinggal di Rusia, menyebut banyak dari warga Ukraina yang mengungsi ke kota Rostov on Don, wilayah Rusia Selatan.
Pengungsi didominasi warga dari dua kota di Ukraina, yaitu Donetsk dan Luhansk, atau dikenal wilayah Donbas.
"Pengungsi dari dua daerah tersebut telah banyak yang sampai ke daerah Rostov. Itu pada saat sebelum pecah perang pun mereka sudah mengungsi ke sini," kata Arrahim yang sekarang juga tinggal di Kota Roston on Don, (Senin 28/2/2022) waktu Indonesia.
Disebutkan Arrahim yang yang dikenal juga dengan Amoyviolentisca ini, di Kota Rostov memang banyak pendatang dari Ukraina.
Ia menjelaskan, kota Rostov ini heterogen sekali. Hampir semua etnik ada di Rostov.
"Baik itu Dagestan ataupun Chechen dan beberapa dari Oblast (seperti provinsi) Rusia yang lain, di tambah kota Rostov juga memiliki banyak pelajar asing dari beberapa negara," ulasnya.
Donetsk dan Luhansk, disebut juga daerah Donbas. Keduanya berada di wilayah Ukraina Timur. Dua kota ini menjadi pemicu meningkatnya tensi antar kedua negara.
Dua kota itu memilih memisahkan diri dari Ukraina. Di sana menjadi basis kelompok separatis sokongan Rusia untuk melawan pemerintah Ukraina.
Untuk diketahui, Arrahim merupakan mahasiswi asal Indonesia yang mengikuti beasiswa Pemerintah Rusia untuk program S2 dengan jurusan International Studies in The Context of Language and Culture. Ia sudah 3 tahun berada di Rusia.
Sebelumnya, Arrahim merupakan lulusan S1 jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Andalas, Sumatera Barat. Ia lulus tahun 2015.
"Kota Rostov tempat saya tinggal, merupakan tujuan pengungsian bagi warga Donetsk dan Luhansk. Ini informasi terbaru yang saya dapatkan dari media lokal di sini. Universitas saya juga menjadi tempat untuk pengumpulan barang-barang untuk diberikan kepada para pengungsi," kata Arrahim, yang juga dikenal dengan nama Amoyviolentisca kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (26/2/2022) waktu Indonesia.
Diungkapkan Arrahim, pasca perang Rusia - Ukraina, ia banyak menerima pertanyaan soal kondisi dirinya, terutama oleh orangtua, keluarga, kerabat dan para sahabat.
"Orangtua nelfon tanyain kabar bagaimana kondisi di Rostov, apakah masih dalam tahap aman atau tidak. Keluarga tentu bertanya untuk mendapatkan detail informasi keadaan yang sebenarnya," ucap dia.
"Kawan-kawan di Indonesia banyak yang bertanya keadaan saya gimana dan ada juga yang bertanya apakah saya ke pengungsian. Tentunya dengan kondisi yang seperti sekarang di Rostov yang masih aman dan kondusif, maka saya masih tinggal di kota ini," imbuh dia.
Diterangkan Arrahim, di luar kondisi perang seperti sekarang, jika dengan orangtua, ia memang intens berkomunikasi dan berkabar.
