Perang Rusia vs Ukraina
Rusia Minta Bantuan China untuk Kalahkan Ukraina, AS Langsung Bereaksi, Bagaimana Respon Beijing?
Dikabarkan Rusia tengah negosiasi mendapatkan bantuan dari China untuk kalahkan Ukraina. AS langsung beri tanggapan. Lantas bagaimana dengan china
TRIBUNPEKANBARU.COM- Rusia dikabarkan tengah meeminta bantuan kepada China beberapa pesenjataan terkait usaha invansinya ke Ukraina.
Pihak Amerika Serikat langsung bereaksi terkait usaha Rusia tersebut. AS kemudian mengingatkan China terkait dengan situasi yang tejadi.
Dalam rencanannya AS akan bertemu dengan China guna membicarakan masalah Rusia.
Baca juga: Remehkan Sanski Barat, Putin Anggap Rusia Makin Kebal, Ancam Lakukan Pembalasan
Salah satu poin penting yang akan disampaikan adalah AS akan mengingatkan dengan keras kepada China agar tidak memberikan bantuan bagi Rusia jika tidak ingin terkena resiko yang jelas.
Adalah Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan Rusia menunjukkan tanda-tanda kesediaan untuk terlibat dalam negosiasi substantif atas Ukraina setelah tekanan besar dari AS
Prioritas China adalah untuk mencegah situasi tegang di Ukraina agar tidak lepas kendali, kedutaannya di Amerika Serikat mengatakan pada hari Minggu, menanggapi laporan media bahwa Moskow telah meminta peralatan militer kepada Beijing sejak meluncurkan invasinya.
Prioritas tinggi sekarang adalah mencegah situasi tegang meningkat atau bahkan di luar kendali," kata juru bicara Liu Pengyu dalam sebuah pernyataan.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Financial Times mengutip pejabat AS, Gedung Putih khawatir bahwa Beijing dapat "merusak upaya barat untuk membantu pasukan Ukraina mempertahankan negara mereka."
Dalam laporan sebelumnya, Rusia dikatakan menunjukkan tanda-tanda kesediaan untuk terlibat dalam negosiasi substantif atas Ukraina.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News Sunday, bahwa Amerika Serikat memberikan "tekanan besar" pada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyetujui gencatan senjata dalam invasi yang telah berlangsung selama berminggu-minggu ke Ukraina dan untuk mengizinkan pembuatan koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri.
Baca juga: Bertemu dengan China, AS Peringatkan Konsekwensi Berat bagi Beijing jika Membantu Rusia, Apa Itu?
Baca juga: 30 Rudal Hancurkan Pusat Latihan Militer Ukraina, Tanda Rusia Beri Peringatan Keras pada NATO!
"Tekanan itu mulai memiliki beberapa efek. Kami melihat beberapa tanda untuk melakukan negosiasi yang nyata dan serius. Tapi saya harus mengatakan ... sejauh ini tampaknya Putin berniat menghancurkan Ukraina," kata Sherman.
Lebih dari 140.000 warga sipil telah dievakuasi dari zona konflik di Ukraina, kata Wakil Perdana Menteri negara itu Iryna Vereshchuk dalam sebuah wawancara di televisi nasional, Minggu.
Vereshchuk mengatakan konvoi kemanusiaan sekali lagi gagal mencapai kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, karena penembakan Rusia.
"Kolom itu tetap berada di (kota yang diduduki Rusia) Berdiansk, dan besok akan kembali berusaha mencapai Mariupol," katanya.
Menyusul serangan Rusia di pangkalan militer di dekat perbatasan Polandia di mana pertahanan NATO dikerahkan, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan dia tidak percaya zona larangan terbang yang diberlakukan NATO di atas Ukraina akan mencegah menambahkan bahwa langkah seperti itu oleh NATO akan menjatuhkan Amerika Serikat berperang dengan Rusia.
