Berita Pelalawan
Siswi SMP yang Hanyut di Pelalawan Belum Ditemukan, Faktor Ini Hambat Pencarian
Upaya pencarian terhadap siswa SMP yang tenggelam di Sungai Nilo Pelalawan belum membuahkan hasil dan keberadaan korban belum diketahui
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Seorang siswa SMP bernama Sahal Almadi Husna yang tenggelam di Sungai Nilo belum ditemukan.
Proses pencarian petugas di sungai yang berada di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau belum membuahkan hasil hingga Kamis (17/3/2022) malam.
Tim gabungan terpaksa menghentikan pencarian lantaran hari sudah mulai gelap.
Adapun instansi yang tergabung dalam tim pencarian yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polsek Ukui, Sat Polairud Polres Pelalawan, Basarnas, Satpol PP dan Damkar, TNI, pemerintah setempat dan masyarakat.
Personil gabungan menggunakan perahu karet, Speedboat, kapal pompong, dan peralatan lainnya.
"Lokasi korban tenggelam tepat di Jembatan 3 Sungai Nilo Desa Lubuk Kembang Bunga. Selama dua hari pencarian, korban belum ditemukan," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK melalui Kasubbag Humas AKP Edy Harianto kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (18/3/2022).
Edy menjelaskan, Tim Sat Pol Airud Polres Pelalawan telah diterjunkan ke lokasi sejak Kamis (17/3/2022) lalu yang dipimpin langsung oleh Kasat Ronny Reduansyah SH MH.
Kemudian tim dari Polsek Ukui yang sudah lebih dulu di Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama instansi lainnya.
Proses pencarian yang melibatkan puluhan personil ini dilakukan dengan cara menelusuri aliran Sungai Nilo menggunakan perahu karet, pompong, dan sampan milik warga.
Bahkan penyelaman sudah dilakukan oleh tim Basarnas menggunakan alat selam. Warga juga ikut menyelam dengan alat seadanya.
Namun upaya itu belum membuahkan hasil dan keberadaan korban belum diketahui sampai saat ini.
Tim gabungan mendapat beberapa hambatan yang menghalangi pencarian yakni cuaca yang tidak bersahabat dan hujan lebat di lokasi.
Selain itu kondisi sungai juga semakin sulit untuk lalui dan diselami.
"Arus Sungai yang deras dan air sungai yang keruh menghambat pengamatan visual dalam pencarian korban. Hari ini pencarian dilanjutkan lagi," ujar Edy Harianto.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )
