Joe Biden Penakut, Jika Donald Trump Presiden, Dia Akan Bombardir Rusia Pakai Kapal Selam Nuklir
Hampir 1 bulan perang Rusia dan Ukraina terjadi, baru inilah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat suara.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Entah sampai kapan perang antara Rusia dan Ukraina berakhir.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda perang itu mereda sama sekali.
Tak sedikit para pemimpin dan pejabat dari berbagai negara di belahan dunia, memberikan komentarnya soal perang itu. Termasuk Donal Trump.
Hampir 1 bulan perang Rusia dan Ukraina terjadi, namun baru inilah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat suara.
Kata Presiden ke-45 AS itu, dia ingin memperingatkan seluruh dunia, khususnya Rusia.
Bahwa AS adalah "kekuatan nuklir terbesar di dunia".
Pernyataannya itu dia sampaikan selama wawancara dengan pembawa acara Fox Business Stuart Varney pada hari Senin kemarin.
Trump mengklaim bahwa jika dia adalah Presiden AS, maka dia akan mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pengerahan kapal selam nuklir AS.
Dia juga akan memberi tahu diktator itu bahwa AS akan meluncur nuklir berkali-kali ke wilayah Rusia.
Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (23/3/2022), AS memang memiliki 68 kapal selam operasional.
Di mana 14 di antaranya dipersenjatai dengan rudal balistik bertenaga nuklir strategis.
Sementara Rusia hanya memiliki 11 kapal selam yang mampu menembakkan rudal nuklir.
Hal ini menurut informasi yang diberikan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis.
Sebelumnya, Putin sudah membuat ancaman terselubung untuk menggunakan persenjataan nuklirnya jika negara-negara Barat campur tangan dalam perang di Ukraina.
Dalam pidato TV, Putin mengumumkan keputusannya untuk menyerang Ukraina.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/donald-trump-tersenyum.jpg)