Joe Biden Penakut, Jika Donald Trump Presiden, Dia Akan Bombardir Rusia Pakai Kapal Selam Nuklir
Hampir 1 bulan perang Rusia dan Ukraina terjadi, baru inilah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat suara.
Dia juga mengatakan Barat akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah jika mereka terlibat dalam perang.
Kemudian, dia memerintahkan pasukan pencegah nuklirnya untuk waspada saat ketegangan meningkat karena petualangan militernya.
Akan tetapi sikap Putin itu dianggap Trump sebagai gertakan semata.
Sebelum lengser dari posisi Presiden AS, Trump terakhir bertemu Putin pada Juli 2018.
Pada saat itu, mereka bertemu untuk pertemuan puncak di Helsinki.
Bahkan keduanya sempat mengadakan konferensi pers bersama.
Lebih mengejutkan lagi, Trump percaya pernyataan Putin bahwa Rusia tidak ikut campur dalam pemilihan Presiden AS 2016.
Dengan melakukan itu, Trump mengabaikan kesimpulan Komunitas Intelijen AS, yang mengatakan Rusia telah ikut campur dalam pemilihan itu.
Sikap Trump lantas dikecam sejumlah polisi AS. Salah satunya Senator John McCain, dari Partai Republik Arizona.
"Saya pikir Trump takut Putin. Sebab pria itu mengintimidasi dia," ungkapnya.
"Karena Putin adalah pria yang menakutkan, terus terang, saya pikir dia takut padanya," tutupnya.
Sumber Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/donald-trump-tersenyum.jpg)