Apapun yang Terjadi, Putin Tegaskan Rusia Harus Menang Perang Lawan Ukraina pada 9 Mei
Klaim adanya perintah Putin berasal dari anggota dari Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Rusia di Ukraina.
Pada perayaan itu, Rusia akan merayakannya bersama mantan anggota Uni Sovyet lainnya, serta Israel dan Serbia.
Hal itu pun berhubungan dengan narasi Rusia terkait penyerangan ke Ukraina, yaitu untuk menyingkirkan neo-Nazi di negara tetangganya tersebut.
Klaim Ukraina
Sementara itu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim hampir 15.800 militer Rusia tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Dikutip dari Ukrinform, Jumat (25/3/2022), total kerugian tempur Rusia sejak dimulainya invasi pada 24 Februari hingga 23 Maret lalu, rinciannya meliputi:
Hampir 15.800 personel, 530 tank tempur utama, 1.597 kendaraan tempur lapis baja, 280 unit artileri, 82 sistem MLR, 47 sistem pertahanan udara, 108 pesawat tempur, 124 helikopter, 1.033 kendaraan militer, 4 kapal, 72 truk tangki bahan bakar, 50 UAV tingkat operasional dan taktis, serta16 unit peralatan khusus.
Perlu dicatat bahwa data tersebut saat ini sedang diperbaharui, karena perhitungannya diperumit oleh konflik yang sangat intens di daerah-daerah tertentu.
Seperti yang dilaporkan Ukrinform sebelumnya, Angkatan Laut (AL) Ukraina mengaku telah menghancurkan sebuah kapal pendarat besar Rusia di pelabuhan Laut Hitam Berdiansk.
Pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, ia menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Setelah dimulainya invasi, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan infrastruktur utama.
Selain itu, secara besar-besaran juga menyerang daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa Ukraina menggunakan artileri, roket, dan rudal balistik.
Darurat militer diberlakukan di Ukraina, bahkan mobilisasi umum turut diumumkan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/putin-bicara.jpg)