Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Survei SMRC: Orang yang Pernah Pilih Jokowi Tolak Penundaan Pemilu dan Tambah Masa Jabatan Presiden

Hasil survei SMRC membuat klaim Luhut Binsar Pandjaitan dan Muhaimin Iskandar terbantahkan. Bahkan SMRC menilai klai Luhut dkk tidak berdasar.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak disangka-sangka, ternyata mayoritas pemilih Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019 lalu menolak masa jabatan Presiden Jokowi ditambah.

Tak hanya itu, masyarakat yang pernah memilih Jokowi-Makruf pada Pemilu lalu juga tidak ingin adanya penundaan Pemilu 2024. 

Fakta itu terungkap dari hasil survei yang diselenggarakan Saiful Mujadi Research & Consulting (SMRC).

Sebelumnya, sejumlah elit politik dan menteri Jokowi mengklaim jika lebih dari 100 juta warga menginginkan penundaan Pemilu 2024.

Hal itu berdasar Big Data yang mereka peroleh dari percakapan warga Indonesia di media sosial.

Hasil survei SMRC membuat klaim Luhut Binsar Pandjaitan dan Muhaimin Iskandar terbantahkan.

"Kalau gagasan ini populer, pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin inginnya pemilu diundur saja supaya Pak Jokowi masih tetap menjabat, tetapi ternyata tidak," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, Jumat (1/4/2022).

Hasil survei itu menunjukkan, mayoritas pemilih Jokowi-Ma'ruf menolak wacana menunda Pemilu 2024 baik dengan alasan pandemi Covid-19, keadaan ekonomi akibat pandemi, atau pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara yang belum selesai.

Mayoritas pendukung Jokowi-Ma'ruf juga menolak ketentuan masa jabatan presiden maksimal dua periode diubah.

"Apalagi pemilih dari Prabowo-Sandi, itu lebih tinggi lagi (yang menolak) 85 persen," kata Deni.

Deni menyebutkan, mayoritas pemilih setiap partai politik juga menolak wacana menunda Pemilu 2024 dan menambah masa jabatan presiden.

Klaim Luhut disebut tak berdasar

Menurut Deni, hasil survei itu membantah klaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebutkan wacana itu didukung oleh pemilih sejumlah partai politik.

"Mayoritas dari pemilih-pemilih partai politik itu ingin pemilu tetap diadakan 2024, jadi menolak penundaan pemilu.

Klaim tadi itu tidak punya dasar, saya kira, jika berdasarkan survei ini," ujar Deni.

Survei itu dilakukan terhadap 1.220 orang responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah yang dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random samping.

Margin of error survei diperkirakan ± 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Wawancara tatap muka dilakukan pada 13-20 Maret 2022.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved