Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Rusia vs Ukraina

NATO dan Inggris Siapkan Kendaraan Lapis Baja, Rudal Jarak Jauh bagi Ukraina untuk 'Hancurkan' Rusia

Tak bosan-bosan, Inggris dan NATO terus berikan tambahan peralatan perang bagi Ukraina. Terbaru meeka kirimkan kendaraan lapis baja, rudal anti kapal

Editor: Budi Rahmat
Foto: Peter Gercke/dpa Peter Gercke / DPA / dpa Picture-Alliance via AFP
Kereta militer AS di Magdeburg 05 April 2022, Saxony-Anhalt, Magdeburg: Sebuah kereta yang membawa kendaraan militer Angkatan Darat AS, termasuk kendaraan pemulihan lapis baja M88, melewati stasiun Magdeburg-Sudenburg pada malam hari, menuju ke timur. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Inggris dan NATO tak bosan-bosan memberikan bantuan kepada Ukraina untuk memberikan kekuatan bagi negara itu guna menghadapi Rusia.

Terbaru mereka mengirimnkan peralatan militer berupa tank baja. Tak hanya tank lapis baja, kedua negara itu juga memberikan bantuan rudal jarak jauh.

Tentu saja kedua peralatan canggih tersebut diproyeksikan untuk dipakai Ukraina guna mengimbangi Rusia.

Baca juga: Kondisinya Jauh Lebih Mengerikan, Presiden Ukraina Gambarkan Kota Borodyanka yang Diserang Rusia

Baca juga: Di Tengah Invasi ke Ukraina, Rusia Telah Salurkan Ribuan Ton Bantuan Kemanusiaan

NATO dan juga membantu melakukan modernisasi pada peralatan perang milik Ukraina.

Usaha yang dilakukan NATO dan Inggris tersebut sebagai usaha untuk terus memperkuat sekutu baru mereka itu.

Sekutu Inggris dan NATO akan memasok peralatan militer "baru dan lebih berat" ke Ukraina untuk lebih mendukung negara itu saat bersiap untuk serangan baru dari Rusia di Donbas, kata Liz Truss.

Inggris diperkirakan akan memberikan kendaraan lapis baja dan rudal jarak jauh kepada angkatan bersenjata Ukraina, sementara sumber-sumber pemerintah menolak untuk mengesampingkan pengiriman tank dan senjata anti-kapal.

Menteri Luar Negeri menyambut baik apa yang dia gambarkan sebagai "momentum positif" dari aliansi tersebut setelah pertemuan di Brussels kemarin.

Sebagai bagian dari perjanjian, NATO akan membantu memodernisasi kemampuan pertahanan Ukraina, menjauhkannya dari penggunaan peralatan militer era Soviet menjadi menggunakan persenjataan “standar NATO” dalam upaya memperkuat pertahanan negara itu terhadap Rusia.

Baca juga: Eropa Kalah Terpaksa Beli Gas Rusia Gunakan Mata Uang Rubel

Baca juga: Cara Download dan Menyelesaikan Misi Game Poppy Playtime versi Mobile, Lengkap Video Tutorial

Dalam sebuah pernyataan setelah kesimpulan dari pembicaraan Kamis, Ms Truss mengatakan Vladimir Putin telah "mengubah taktiknya tetapi bukan niatnya".

Dia menambahkan: “Kami sepakat untuk meningkatkan dukungan untuk Ukraina dan kami juga menyadari bahwa konflik telah memasuki fase baru dan berbeda dengan serangan Rusia yang lebih terkonsentrasi.

“Ada dukungan bagi negara-negara untuk memasok peralatan baru dan lebih berat ke Ukraina sehingga mereka dapat menanggapi ancaman baru dari Rusia ini.”

Dalam pernyataan bersama terpisah dari para menteri luar negeri G7, sekutu barat mengancam akan mengambil tindakan terhadap negara-negara yang diyakini membantu Rusia, menyatakan mereka akan “bekerja sama untuk menghentikan segala upaya untuk menghindari sanksi atau membantu Rusia dengan cara lain”.

Boris Johnson menjamu Presiden Polandia Andrzej Duda di Downing St kemarin, di mana kedua pemimpin sepakat bahwa Barat “perlu mempercepat dukungannya ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang dan melangkah lebih jauh dan lebih cepat dengan peralatan yang dipasoknya”.

Baca juga: NATO dan AS Benar-benar dibikin Kewalahan dengan Sikap Cina yang Cuek pada Sanksi Rusia

Baca juga: Inilah Tentara-tentara Rusia yang Dicap Pengecut, Bukannya Berperang Hadapi Ukraina, Tapi Berontak

Inggris kemarin menjadi tuan rumah delegasi menteri Ukraina untuk mendengarkan kebutuhan militer Kyiv dan menerima pembaruan tentang operasi pertahanannya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved