Berita Pekanbaru
CJH Asal Pekanbaru Ada yang Sudah Meninggal, Seribu Orang Tertunda Berangkat Haji Tahun 2020
Ada sejumlah CJH yang sudah meninggal selama penantian ke tanah suci yang berlangsung selama dua tahun
Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ada hampir seribu orang Calon Jemaah Haji (CJH) yan batal berangkat pada tahun 2020. Mereka merupakan jemaah yang tertunda berangkat ke tanah suci akibat pandemi covid-19.
Data dari Kantor Kementerian Agama Pekanbaru, ada 830 orang CJH yang batal berangkat ke Mekah pada tahun 2020 silam.
Para CJH akhirnya punya harapan untuk berangkat ke Mekah Al Mukarramah setelah menanti selama dua tahun.
Namun sayang ada sejumlah CJH yang sudah meninggal selama penantian untuk berangkat ke tanah suci. Penantian untuk berangkat ke tanah suci berlangsung selama dua tahun ini.
"Banyak jemaah yang batal berangkat tahun 2020 saat ini sudah meninggal dunia," jelas Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama Pekanbaru, Haryati kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (10/4/2022).
Pihaknya belum memastikan jumlah pasti CJH yang meninggal dunia sebelum bisa berangkat ke tanah suci. Mereka meninggal dunia ketika menanti kepastian jadwal berangkat haji.
Dirinya mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pembaruan data CJH.
Apalagi pihaknya masih belum memastikan kuota bagi haji asal Kota Pekanbaru.
Mereka masih menanti informasi lebih lanjut dari Kementerian Agama RI.
"Kalau kuota belum saat ini, kita hanya tahu penyampaian dari Menag bahwa Arab Saudi menerima kuota satu juta jemaah," ujarnya.
Pihaknya masih menanti informasi lebih lanjut dari kementerian.
Apalagi waktu untuk persiapan untuk keberangkatan tidak lama lagi sehingga pihaknya bakal mengambil langkah antisipasi.
"Ketika kita menyusun skenario keberangkatan, walau hanya sebulan jelang naik haji waktunya mereka mengaku siap," paparnya.
Persiapan yang cukup memakan waktu yakni kordinasi dengan maskapai yan bakal memberangkatkan CJH.
Namun persiapan secara internal di Kantor Kementian Agama Pekanbaru sudah dilakukan secara bertahap.
Haryati menjelaskan bahwa seleksi pendamping haji tetap dilakukan. Namun hanya bagi petugas yang sudah menjalani seleksi pada tahun 2020 silam.
"Kalau seandainya kuota terbatas, seleksi hanya bagi petugas yang seleksi dua tahun lalu. Kalau seleksi ulang hanya petugas yang lulus pada tahun 2020 lalu," ulasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )