Berita Pekanbaru
Ini 2 Skenario yang Disiapkan Kemenag Pekanbaru untuk Keberangkatan Calon Jamaah Haji
Kemenag Pekanbaru terus mempersiapkan 2 skenario keberangkatan calon jamaah haji, terkait sudah diizinkannya oleh Pemerintah Arab Saudi
Penulis: Alex | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kemenag Pekanbaru terus mempersiapkan keberangkatan calon jamaah haji, terkait sudah diizinkannya oleh Arab Saudi bagi jamaah dari luar negri dengan kuota terbatas.
Namun sejauh ini, Kepala Seksi Haji Kemenag Pekanbaru, Haryati mengatakan, pihaknya belum mendapatkan kepastian untuk kuota berapa jamaah yang akan diberangkatkan nantinya untuk Kota Pekanbaru.
"Walau belum ada kepastian kuota, namun kita terus persiapkan keberangkatan, agar nantinya tidak buru-buru. Kita sudah lakukan rancangan pemberangkatan dengan pihak Pemko Pekanbaru, baik dengan skenario penuh maupun terbatas, sehingga nanti kita tinggal pilih opsi yang sudah direncanakan," kata Haryati kepada Tribunpekanbaru.com.
Jika nantinya kuota yang akan diberangkatkan sebanyak 50 persen dari kuota penuh di Pekanbaru, maka asumsi keberangkatan nantinya adalah sekitar 1 kloter.
"Itu pun kita belum bisa pastikan sekarang, apakah satu kloter tersebut terisi penuh atau terbatas. Misalnya 1 kloter dalam pesawat itu isinya 450 jamaah. Kalau misalnya jumlah dalam pesawat dibatasi, maka keterisiannya hanya separuh dari 450," jelasnya.
Belum lagi nantinya juga wajib mengikuti kebijakan Saudi, dimana calon jamaah yang bisa berangkat adalah yang berusia di bawah 56 tahun.
Jika nantinya dalam pesawat jumlah penumpang dibatasi, maka hal itu akan berdampak kepada pembiayaan yang akan meningkat.
"Kalau pengajuan terakhir yang diajukan dulu ke DPR angkanya kan Rp 45 juta, naik Rp 10 juta dari biaya sebelumnya. Namun untuk keberangkatan nantinya belum ada kepastian," ulasnya.
Namun jika nantinya tidak ada pembatasan dan penumpang bisa penuh dalam pesawat, menurutnya tidak tertutup kemungkinan biaya akan lebih murah dari Rp 45 juta, mengingat kebijakan karantina saat ini juga sudah dihapuskan oleh pihak Saudi.
"Namu kalau tinggi nantinya, juga tidak tertutup kemungkinan adanya jamaah yang akan mundur. Sehingga kita belum bisa menebak seperti apa nantinya kepastian keberangkatan, yang pastinya kita persiapkan terlebih dulu segala sesuatunya," ulasnya.
Sementara itu, terkait manasik haji, dikatakannya pihaknya juga sudah melakukan persiapan dengan mengimbau KBH untuk menyelenggarakan manasik sejak 2 bulan lalu.
"Kalau manasik mandiri sudah kita imbau sejak 2 bulan yang lalu kepada KBH, tapi untuk kegiatan manasik di kantor KUA biasanya setelah lebaran nantinya," tuturnya.
( Tribunpekanbaru.com / Alexander )