Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Rusia vs Ukraina

Dikepung Pasukan Rusia, Tentara Ukraina di Mariupol Tolak Menyerah, Berjuang Sampai Akhir

Tentara Ukraina di Mariupol disebut masih melawan serangan bertubi-tubi di bagian kota tenggara yang hancur itu.

Editor: M Iqbal
AFP
Rusia kuasai Mariupol. Menyerahkan diri atau akan terjadi kemanusiaan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mariupol telah dikepung tentara Rusia selama lebih dari sebulan, dengan banyak korban dan sebagian besar kota dihancurkan oleh penembakan.

Bangunan sipil telah menjadi sasaran termasuk rumah sakit bersalin dan teater, tempat hingga 1.300 orang mencari perlindungan.

Kementerian Pertahanan Moskwa mengonfirmasi pada Minggu (17/4/2022) bahwa ultimatum Rusia agar tentara Ukraina di Mariupol menyerah, telah ditolak.

Tentara Ukraina di Mariupol disebut masih melawan serangan bertubi-tubi di bagian kota tenggara yang hancur itu.

Dalam sebuah pernyataan, dikatakan bahwa tentara Ukraina yang terkepung di pabrik Azovstal, mendapat tawaran untuk meletakkan senjata secara sukarela dan menyerah demi menyelamatkan hidup mereka.

"Namun, rezim nasionalis Kiev, menurut penyadapan radio, menolak negosiasi tentang penyerahan diri," klaim Kementerian Ukraina sebagaimana dilansir CNN pada Minggu (17/4/2022).

Ia juga menegaskan bahwa menurut tentara Ukraina yang sebelumnya menyerah ada sekitar 400 tentara bayaran asing yang bergabung dengan pasukan Ukraina terjebak di pabrik, termasuk orang Eropa dan Kanada.

"Jika terjadi perlawanan lebih lanjut, semuanya akan dilenyapkan (oleh Rusia)," katanya.

Minggu (17/4/2022) pagi, seorang penasihat Wali Kota Mariupol menolak ultimatum Rusia.

Petro Andriushchenko mengatakan di Telegram bahwa "mulai hari ini, para pembela kami terus mempertahankan pertahanan."

Mariupol telah dikepung selama lebih dari sebulan, dengan banyak korban dan sebagian besar kota dihancurkan oleh penembakan.

Bangunan sipil telah menjadi sasaran termasuk rumah sakit bersalin dan teater, tempat hingga 1.300 orang mencari perlindungan.

Gubernur militer wilayah Donetsk Ukraina, di mana Mariupol berada, mengatakan pada Selasa (12/4/2022) hingga 22.000 orang mungkin tewas di kota itu.

CNN dalam laporannya tidak dapat memverifikasi angka-angka ini, karena tidak ada angka korban independen dari pertempuran di kota yang tersedia.

Meskipun banyak yang telah melarikan diri, diperkirakan 100.000 orang masih tetap berada di Mariupol dan sekitarnya, yang dilaporkan sebagian besar berada di bawah kendali Rusia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved