Berita Riau
Sosok 'Kartini' di Polda Riau Aiptu Beby Famelia, Sukses Emban Misi Perdamaian PBB di Sudan Afrika
Aiptu Beby Famelia memaknai Hari Kartini yang jatuh 21 April besok, sebagai momentum kebangkitan perempuan Indonesia dalam hal kesetaraan gender
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
"Selain itu kami juga memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada para Polisi Sudan (Sudanese Police Force) untuk meningkatkan kemampuan mereka sebagai anggota polisi," ucap Beby.
"Termasuk memonitor perkembangan kasus yang mereka tangani yang merupakan laporan oleh masyarakat lokal, kami memberikan asistensi kepada mereka untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat," imbuhnya.
Menurut Beby, situasi di daerah tempat ia bertugas itu sulit diprediksi. Karena kerap ada tindakan protes masyarakat lokal dan juga gerakan dari para pemberontak.
Ia menuturkan, beberapa rekan IPO Indonesia sempat disandera oleh pemberontak di sana. Namun akhirnya mereka mampu menyelamatkan diri.
"Alhamdulillah saya sendiri tidak pernah mengalaminya," jelas dia.
Pada dasarnya disebutkan Beby, sebagian masyarakat di sana sangat senang dengan kehadiran ia dan kawan-lawan. Dikarenakan, banyak kontribusi positif yang diberikan kepada masyarakat.
Dua Kali Dapat Penghargaan dari PBB
Lebih jauh diungkapkan Beby, ketika itu ia menjadi Patrol Officer selama 8 bulan. Kemudian Beby mengikuti seleksi lagi untuk mendapatkan jabatan sebagai Internal Investigation Officer. Dalam hal ini dirinya bersaing dengan banyak anggota polisi dari berbagai negara.
"Ahamdulillah akhirnya saya yang terpilih menjadi Internal Investigation Officer," terang dia.
Lanjut Beby, sejak Januari 2020, ia pun mengemban amanah baru sebagai Internal Investigation Officer.
Adapun kewenangannya, yaitu melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran ringan maupun berat yang dilakukan anggota polisi. Baik itu oleh tim IPO maupun FPU (Formed Police Unit) dari berbagai negara lainnya.
Berikutnya, Beby juga bertugas melakukan investigasi jika ada kerusakan dan atau kehilangan atas aset-aset PBB yang ada di Sudan.
"Saya juga bertugas memberikan masukan kepada para pimpinan misi terkait tindakan indisipliner, dan memberikan pelatihan kepara para IPO dan FPU yan baru, juga membuat laporan yg dikirimkan ke Markas PBB di New York," ujar Polwan yang bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau ini.
Kemampuan Beby dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan, tak ayal mengundang kagum dari koleganya.
Beby berujar, kemampuan yang ia miliki ini, didapatkan berkat pengalamannya bertugas di Direktorat Reserse Kriminal selama lebih dari 20 tahun.