Prancis Ingatkan Eropa Tak Berarti Tanpa Pasokan Gas Rusia, Tak Bisa Bertahan Musim Dingin Mendatang
Eropa kalah telak, Rusia menang banyak dari sanksi ekonomi Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
Pada awal April, UE mengumumkan bahwa para anggotanya telah menyetujui embargo batubara Rusia yang diperkirakan bernilai €4 miliar per tahun, yang akan berlaku pada Agustus.
Rusia menyerang negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Barat menanggapi serangan Rusia di Ukraina dengan sanksi keras, yang mencakup berbagai sektor ekonomi Rusia.
Moskow menganggap langkah-langkah ini sebagai tindakan tidak bersahabat, dan telah menanggapi dengan sanksi balasannya sendiri.
