Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Update Kasus Kepala Sekolah Dianiaya Kakak Beradik,Masih Bersaudara,Disdikbud Pelalawan Sarankan Ini

Kasus penganiayaan yang dialami kepala sekolah (kepsek) di Desa Tanjung Sum mendapat sorotan dari Disdikbud) Pelalawan

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Tim Disdikbud Pelalawan yang dipimpin Kepala Dinas Abu Bakar FE saat mengunjungi Kepsek Kamarudin di Kuala Kampar pada Jumat (22/4/2022) pekan lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kasus penganiayaan yang dialami kepala sekolah (kepsek) di Desa Tanjung Sum, Kecamatan Kuala Kampar mendapat sorotan dari Disdikbud) Pelalawan.

Kepsek atas nama Kamaruddin (56) dipukuli oleh oleh dua orang kakak beradik pada Kamis (21/4/2022) pekan lalu karena masalah sepele.

Kepsek sekaligus Kepala Korwil Pendidikan Kuala Kampar, Kamaruddin dianiaya dua orang pelaku berinisial MR dan MA yang merupakan kakak beradik.

Pemicu pemukulan terhadap korban di rumahnya karena masalah sepele hingga akhirnya berujung ke proses hukum pihak kepolisian.

Padahal korban Kamaruddin merupakan Kepsek dan pelaku MA adalah pegawai honorer di Kuala Kampar.

Disdikbud Pelalawan turun menyoroti kasus pemukulan terhadap Kepsek oleh dua beradik itu.

Satu hari setelah kejadian, tim Disdikbud yang dipimpin Kepala Dinas Abu Bakar FE, Kepala Bidang Pengembangan Sekolah Dasar (SD) Leonardo, dan beberapa staf ketepatan berkunjung ke Kuala Kampar untuk monitoring.

Alhasil, mereka langsung mencari tahu kronologis insiden tersebut.

"Jadi kejadiannya Hari Kamis sore, Jumat kami berangkat ke Kuala Kampar untuk agenda lain. Ternyata datang telepon Pak Bupati tentang masalah ini dan sekalian kita tangani," beber Kabid Pengembangan SD Disdikbud Pelalawan, Leonardo kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (26/4/2022).

Leonardo menyebutkan, pihaknya menemui korban Kamaruddin untuk meminta penjelasan seputar kejadian tersebut.

Berdasarkan cerita korban sama persis seperti keterangan yang disampaikan oleh pihak kepolisian kepada media.

Pemicu penganiayaan yang dilakukan MR dan MA karena berselisih di jalan saat hendak pulang dan nyaris tertabrak lantaran jalan rusak hingga menimbulkan kesalahpahaman antara kedua pihak.

Hanya saja, lanjut Leonardo, ada persoalan lain yang membuat masalah itu menjadi besar dan heboh sampai dilaporkan ke pihak kepolisian.

Di antaranya terkait suksesi atau Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) beberapa waktu lalu di Desa Tanjung Sum, Kuala Kampar.

Padahal antara korban dan pelaku masih memiliki hubungan kekerabatan yang cukup dekat.

Sehingga memungkinkan untuk ditempuh jalur kekeluargaan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kita menyarankan agar mereka berdamai secara kekeluargaan. Apalagi masih memiliki ikatan saudara dan hubungan pekerjaan. Kita minta bantu juga dengan kawan-kawan PGRI di sana," tutur Leonardo.

Pihak ya memastikan jika insiden penganiayaan tidak berhubungan dengan pekerjaan maupun profesi korban ataupun pelaku.

Hal itu murni akibat masalah pribadi yang memuncak hingga terjadi tindak pidana.

Disdikbud berharap ada penyelesaian dan solusi yang lebih baik dan dapat diterima para pihak.

Diberitakan sebelumnya penganiayaan berawal ketika korban pulang dari kantor Korwil Pendidikan Kecamatan Kuala Kampar sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis (21/4/2022).

Dalam perjalanan, korban berpapasan dengan pelaku berinisial MA di Jalan Lingkar Mendol.

Dikarenakan jalan kurang bagus, korban tanpa sengaja membelokkan stang sepeda motor ke arah MA.

Beberapa saat setelah kejadian tidak ada persoalan yang muncul antara keduanya.

Namun sekitar pukul 17.00 wib, MA datang bersama kakaknya MR ke rumah korban terkait persoalan di tengah perjalanan sebelumnya.

MR menanyakan maksud korban yang hendak menabrak adiknya MA.

Tetapi korban menjawab jika dirinya tidak ada bermaksud menabrak MA. Hingga terjadi perdebatan dan cekcok mulut.

Korban mengatakan kepada MA sebagai batu api dalam masalah ini.

Mendengar ucapan korban, MR langsung menghampiri dan memegangi korban. Kemudian MA menerjang Kamaruddin tetapi tidak mengenainya.

Selanjutnya, MA memukul wajah, tetapi korban mengelak dan mengenai kepala bagian samping kiri tepat dibelakang telinga.

Mendapat serangan itu korban akhirnya jatuh ke teras rumah. MR melepaskan pegangannya dan korban mengalami luka lebam di kepala kiri dan goresan di kaki kiri.

Setelah itu kedua pria kakak beradik itu meninggal korban begitu saja di teras dan pulang ke rumahnya.

Selanjutnya keluarga korban tidak terima dengan pemukulan itu dan melapor ke Polsek Kuala Kampar.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved