Arus Mudik di Riau
Kisah Warga Antre di Penyeberangan RoRo Bengkalis Bawa Bekal Makanan dan Nginap di Pelabuhan
Izal, mengaku ikut antre dari jam 11 malam Jumat (6/5) dan baru masuk jalur antrean ke kapal Roro pagi Sabtu (7/5) untuk bisa menyeberang sorenya.
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Padatnya antrean pelabuhan RoRo Bengkalis di Desa Air Putih Kecamatan Bengkalis saat arus balik lebaran ini membuat masyarakat yang akan pulang ke luar pulau Bengkalis harus menyusun rencana jika ingin menyeberang tepat waktu sesuai rencana.
Pasalnya jika tidak mereka akan terjebak lama di pelabuhan RoRo belasan jam dengan kondisi saat ini.
Satu diantaranya dilakukan Izal warga Pekanbaru yang tahun ini Mudik ke tempat orangtuanya di Desa Muntai Kecamatan Bantan.
Izal mengakui ingin pulang kembali hari Sabtu ini ke Pekanbaru agar nanti bisa menyiapkan diri sebelum Seninnya kembali bekerja.
Bersama keluarganya Izal memilih untuk mulai mengantre di pelabuhan RoRo Bengkalis sejak pukul 23.00 WIB Jumat (6/5) malam. Ini dilakukannya agar bisa menyeberang di hari Sabtu ini.
"Kita dapat kabar antrean RoRo sangat padat semalam. Jadi rencana pulang ke Pekanbaru hari ini, kami menyusun rencana tadi malam harus antre lebih awal agar hari ini bisa pulang ke Pekanbaru," tambahnya.
Menurut dia, pihaknya yang sudah mengantre dari jam 11 malam di sini baru bisa masuk jalur antrean pagi ini, dan kemungkinan baru bisa menyeberang sore ini.
"Dari semalam kami antre baru pagi tadi bisa masuk jalur antrean. Kemungkinan sore baru menyeberang," terang Izal.
Menurut dia, saat jam sebelas malam mengantre dirinya merasa kendaraan terakhir yang datang ke pelabuhan.
Tetapi setelah beberapa jam ternyata banyak juga yang antre di belakang kendaraannya.
"Perkiraan saya ini jam empat atau lima baru nyeberang. Kalau seperti ini harus sabar kita menunggu di sini," tambahnya.
Karena kampungnya di Desa Muntai cukup jauh dari pelabuhan dirinya langsung membawa keluarganya saja ikut mengantre.
"Kami ada berempat di mobil, terpaksa menginap di mobil saja kalau tidak bakal lebih lambat lagi nanti bisa menyeberang," terangnya.
Karena tahu akan menginap di mobil dirinya bersama keluarga sudah menyiapkan bekal makanan sebelum datang ke pelabuhan RoRo.
"Langsung bawa bekal makanan dari kampung, jadi kami sarapan dengan bekal yang di bawa dari rumah orangtua," terangnya.
