Perang Rusia vs Ukraina
Ukraina seperti 'Dipaksa' Berperang Lawan Rusia, Sekutu Tak Henti Pasok Senjata, Kapan Selesai?
Bagaimana caranya Ukraina bisa katakan Menyerah, mereka terus dipasok senjata canggih. Artinya UKrina seperti diharapkan harus terus melawan Rusia.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Perang Rusia vs Ukraina akan terus berlanjut. Ukraina terus dipasok senjata canggih untuk menghadapi Rusia.
Negara-negara NATO, Negara Barat, dan Amerika Serikat terus memanhuni kebutuhan senjata bagi Ukraina.
Dengan demikian, maka UKraina tidak akan kekurangan senjata guna menghadapi gempuran Rusia. Tentu saja itu juga artinya Ukraina akan terus berperang dan entah kapan akan selesainya.
Baca juga: Vladimir Putin Dituding Gagal Perang dengan Ukraina dan Rusak Ekonomi Rusia
Konsekwensinya akan terus berjatuhan korban jiwa. Sebab, UKraina yang jauh kalah dari peralatan militer terus saja dipasok senjata untuk mengimbangi Rusia.
Sementara Rusia tentu juag akan terus melakukan upaya terkait dengna apa yang jadi rencana mereka. Sementara itu, korban sipil baik nyawa dan kehidupan mereka akan terus menjadi permasalahan.
Entah kapan perang akan selesai dan entah kapan Ukraina bisa sedikit tennag guna mencari solusi atas apa yang terjadi pada negara mereka.
Terbaru, Israel akan memasok senjata canggih lagi ke Ukraina. Senjata canggih tersebut merupakan pesanan Estonia.
Negara ini meminta agar Isarel memberikan Ukraina senjata canggih untuk melengkapi kebutuhan senjata untuk militer Ukraina
Israel menyetujui permintaan Estonia untuk melengkapi Ukraina dengan sistem rudal darat-ke-laut Blue Spear (5G SSM) , wartawan Ukraina Rostyslav Demchuk melaporkan pada hari Jumat.
Baca juga: Tuduhan Ngeri Ukraina, Sebut Militer Rusia Berbuat Tak Lazim pada Bocah 11 Tahun di Depan Ibunya
Baca juga: Rusia Peringatkan NATO, Pasokan Senjata ke Ukraina Berisiko Jadi Perang Nuklir Besar-besaran
Estonia, yang membeli sistem Blue Spear dalam jumlah yang tidak ditentukan dari pabrikannya Israel Aerospace Industries (IAI) pada Oktober 2021, meminta izin Israel untuk mentransfer salah satu sistem ke Angkatan Bersenjata Ukraina, yang saat ini membela Ukraina melawan invasi Rusia .
Israel memenuhi permintaan negara Baltik, menurut Demchuk.
Sistem rudal Blue Spear adalah salah satu sistem rudal anti-kapal paling canggih di dunia, memungkinkan untuk diluncurkan dari platform berbasis darat dengan penerbangan dengan kecepatan subsonik tinggi.
Sistem anti-kapal akan menjadi sangat penting di teater selatan Ukraina, yang terutama berkisar pada pertempuran laut di Laut Hitam dan Laut Azov.
Laporan Ukraina datang menyusul laporan Ha'aretz dari awal Mei yang menyatakan Israel condong ke arah memperluas bantuannya ke Ukraina, termasuk mengirim bantuan militer .
Peningkatan bantuan akan menjadi "langkah substansial" dibandingkan dengan apa yang telah disediakan Israel, dan akan lebih simbolis dan "tidak termasuk pasokan dalam jumlah besar" karena bantuan yang sudah diberikan oleh AS dan negara-negara Eropa, kata laporan itu. '
