Ribuan Tentara Ukraina di Mariupol Menyerah, Tak Tahan Dengan Strategi Jitu Rusia

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebanyak 2.439 dari 2.500 tentara Ukraina yang bertahan di pabrik baja Azovstal di Mariupol akhirnya menyerah setelah dikepung selama berminggu-minggu oleh pasukan Rusia.

Menyerahnya ribuan pasukan itu menjadi bukti kemenangan bagi Putin.

Pasukan Ukraina terpaksa menyerah mereka sudah kehabisan amunisi dan juga bahan makanan.

Bahkan sebagian dari mereka ditemukan dalam keadaan luka-luka dan terserang penyakit.

Bahkan militer Rusia berhasil menangkap komandan Brigade Marinir Khusus ke-36 Angkatan Laut Ukraina, Serhiy Volynsky.

Bantuan logistik yang berupa makanan, obat-obatan dan amunisi yang dipasok oleh Ukraina melalui helikopter berhasil dipatahkan oleh Rusia. 

Dilansir dari Daily Sabah, banyak pilot Ukraina yang tewas dalam upaya itu.

Dengan menyerahnya ribuan tentara Ukraina itu, Rusia berhasil mengusai daerah pelabuhan itu.

Kota Mariupol merupakan bagian dari Provinsi Donbass.

Keluarga para tentara Rusia yang menyerah itu memohon agar mereka diberikan hak sebagai tawanan perang yang akhirnya dikembalikan ke Ukraina. 

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk pada Sabtu (21/5/2022) mengatakan akan berjuang untuk keselamatan para tentara yang ditangkap oleh Rusia.

Denis Pushilin, kepala pro-Kremlin dari wilayah timur Ukraina yang dikendalikan oleh pemberontak yang didukung Moskow, mengatakan para tentara yang ditangkap terdapat beberapa tentara asing.

Seorang anggota parlemen Rusia, Leonid Slutsky, mengatakan Moskow sedang mempelajari kemungkinan pertukaran pejuang Azovstal untuk Viktor Medvedchuk, seorang Ukraina kaya yang memiliki hubungan dekat dengan Putin yang menghadapi tuntutan pidana di Ukraina.

Namun Slutsky kemudian menarik kembali pernyataan itu. 

Ia setuju dengan Pushilin yang mengatakan bahwa nasib tentara Rusia harus diputuskan oleh pengadilan.