Berita Pelalawan
4 Portal Besi di Jalinsum Km 55 Pelalawan Tak Berfungsi, Ini Hasil Tinjauan DPRD dan Dishub
Sejumlah portal besi di Jalinsum Km 55 Pelalawan tidak berfungsi optimal. Komisi III DPRD Pelalawan dan Dishub melakukan peninjauan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Sejumlah portal besi di Jalinsum Km 55 Pelalawan tidak berfungsi optimal.
Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pelalawan, Riau meninjau portal besi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kilometer 55 pada Senin (30/5/2022) sore lalu.
Kondisi portal pembatas jalan di Jalinsum KM 55 menjadi sorotan dalam satu pekan terakhir, lantaran tidak berfungsi lagi secara optimal.
Besi penghalang kendaraan itu rusak sehingga kendaraan besar yang seharusnya dilarang lewat, melintas setiap saat.
Mobil berat inilah yang dituding sebagai penyebab kerusakan jalan dua jalur milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan.
Melihat persoalan itu, Ketua Komisi lll DPRD Pelalawan Carles S.Sos bersama Kepala Dishub Fery Zulkarnain Fasda Bino serta beberapa stafnya meninjau kondisi portal pembatas jalan tersebut pada Senin (30/5/2022) sore.
Ada empat portal besi yang berdiri di setiap ujung jalur yang menghubungkan komplek perkantoran Bhakti Praja ke Jalan Lintas Timur (Jalintim) KM 55.
Dari empat portal, tak satupun yang berfungsi sebagai pembatas kendaraan.
Karena besi yang melintang sebagai batas tinggi kendaraan yang lewat sudah tidak ada lagi. Hanya tiang tonggak kiri dan kanan saja yang berdiri.
"Kalau seperti ini kondisinya sudah tidak berfungsi lagi. Dulu ada besi di tengah yang bisa diturunkan dan dinaikan. Itu jadi batasnya," kata Ketua Komisi lll DPRD Pelalawan,Carles S.Sos saat di temui di lokasi.
Carles juga melihat ada beberapa tiang yang sudah miring dan nyaris roboh.
Kondisi ini tentu bisa membahayakan masyarakat maupun pengendara yang lewat.
Dengan ketinggian portal yang tak terukur lagi, setiap mobil besar menjadi bebas keluar masuk.
Padahal kualitas jalan aspal yang dibangun Pemda tidak untuk mobil berat. Tentu jalan menjadi rusak dan banyak lubang di jalur kiri maupun kanan.
"Ini harus diperbaiki secepatnya. Jika dibiarkan semakin lama, jalan akan semakin hancur," beber politisi PDI Perjuangan ini.
