Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kepulauan Meranti

Tingginya Harga BBM Subsidi Ikut Picu Melambungnya Harga Tepung Sagu di Meranti

Pedagang bakso di Meranti mulai mengeluhkan naiknya harga tepung sagu bahan pembuat bakso karena dipicu tingginya harga BBM jenis solar.

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: CandraDani
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Mie Sagu, makanan khas Riau, yang bahan bakunya berasal dari Kepulauan Meranti 

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Harga tepung sagu mengalami peningkatan. Hal itu menjadi keluhan masyarakat khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini.

Ternyata, salah satu pemicunya yakni tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar.

Keluhan tingginya harga tepung sagu dikeluhkan salah satu pengusaha bakso, Ali.

Ia mengatakan saat ini harga tepung sagu naik sangat tinggi.

Jika sebelumnya satu karung kapasitas 50 kilogram tepung sagu dibeli seharga Rp300 ribu, kini tiba-tiba meningkat hingga Rp450 ribu.

"Kenapa tiba-tiba naik. Kalau begini, terpaksa harga bakso menjadi naik nantinya. Kalau tidak kita akan rugi," ungkapnya.

Ali mengaku menggunakan tepung sagu sebagai salah satu bahan untuk mencampur bakso ayam yang menjadi usahanya.

Sementara untuk menaikkan harga jual bakso ayam yang diproduksinya sangat sulit.

"Kalau harga bakso ayam dinaikkan, kami khawatir pelanggan akan kabur dan tidak mau membeli bakso kami. Kami juga berusaha mencari harga tepung sagu yang lebih murah dan terjangkau, namun tidak ada," katanya.

Kenaikan harga tepung sagu tersebut diakui oleh Kabid Industri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Meranti, Miftah yang dikonfirmasi, Jumat (2/6/2022).

Menurutnya kenaikan tersebut terus terjadi akibat sejumlah persoalan.

Salah satunya harga BBM jenis Solar subsidi yang dibeli jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Dari laporan pengusaha kilang yang tergabung di koperasi harga per drum (200 liter) minyak solar subsidi dibeli dengan harga di atas Rp2 juta. Artinya, per liter dibeli dengan harga di atas Rp10 ribu," kata Miftah.

Selain tingginya harga, sulitnya mendapatkan solar subsidi juga menjadi persoalan.

Solar subsidi ini dibutuhkan kilang sagu untuk menghidupkan mesin pengolah sagu menjadi tepung.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved