Percuma Saja Pasok Senjata ke Ukraina, Nanti Juga Dihancurkan Rusia menjadi Kepingan Kecil
Tak tanggung-tanggung, senjata-senjata yang dipasok AS, NATO dan negara barat ke Ukraina berakhir menjadi kepingan kecil seperti kacang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan "situasi di Severodonetsk, di mana pertempuran jalanan berlanjut, tetap sangat sulit," serta di kota-kota lain di wilayah Donbass.
Ada "serangan udara konstan, artileri dan tembakan roket. Sampai pagi ini, jumlah total berbagai rudal Rusia yang digunakan melawan Ukraina adalah 2.503," tambah Zelensky dalam pidato malamnya.
Severodonetsk adalah kota terbesar yang masih berada di tangan Ukraina di wilayah Lugansk, di mana pasukan Rusia secara bertahap maju dalam beberapa pekan terakhir setelah mundur atau diusir dari daerah lain, termasuk di sekitar ibu kota Kyiv.
Tentara Rusia mengklaim beberapa unit militer Ukraina ditarik dari kota itu.
Militer asing tewas
Pejabat Ukraina pada Sabtu (4/6/2022) mengumumkan kematian empat sukarelawan militer asing yang memerangi pasukan Rusia, tetapi tidak merinci kapan atau dalam keadaan apa mereka meninggal.
Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, brigade sukarelawan resmi, menyebutkan nama orang-orang itu dan menerbitkan foto-foto mereka, mengatakan mereka berasal dari Jerman, Belanda, Australia, dan Perancis.
Baca juga: Imigran Ukraina di AS Tikam Seorang Pria Karena Berbahasa Rusia, Ternyata Masih Sekampung
Baca juga: Presiden Volodymyr Zelensky Ketar Ketir, 20 Persen Wilayah Ukraina Dikuasai Rusia
Kematian dua orang yang disebutkan namanya dari Belanda dan Australia telah dilaporkan, dan Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan Jumat (3/6/2022) seorang pejuang sukarelawan Perancis telah tewas dalam pertempuran.
Ukraina juga melaporkan dua korban dari serangan rudal Rusia di Odessa di barat daya, tanpa menyebutkan apakah mereka tewas atau terluka.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah mencapai "titik penempatan tentara bayaran asing" di desa Dachne di wilayah Odessa.
Ia juga mengklaim melakukan serangan rudal di wilayah Sumy timur laut ditujukan untuk pusat pelatihan artileri dengan "instruktur asing".
Hingga kini tidak pernah diketahui. Entah sampai kapan perang Rusia vs Ukraina akan berakhir. Jika dunia barat masih terus pasok senjata ke Ukraina, tentu harapan damai itu semakin jauh. (*)
(tribunpekanbaru.com)
