Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bukan Menyerukan Perdamaian, NATO: Perang Rusia Vs Ukraina Bisa Bertahun-tahun

Jens Stoltenberg juga menyebut dukungan NATO untuk Ukraina akan tetap ada, tidak hanya untuk dukungan militer.

ARIS MESSINIS / AFP
Prajurit Ukraina menembakkan senjata Caesar self-propelled 155 mm/52 kaliber Prancis ke posisi Rusia di garis depan di wilayah Donbas, Ukraina timur, pada 15 Juni 2022. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyebutkan soal kemungkinan-kemungkinan terkait perang antara Rusia dan Ukraina.

Pihaknya menyampaikan kemungkinan saja perang tersebut dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

Dirinya pun konsisten, NATO akan mendukung Ukraina.

“Kita harus bersiap untuk kenyataan bahwa itu bisa memakan waktu bertahun-tahun.”

“Kita tidak boleh putus asa dalam mendukung Ukraina,” katanya, dikutip Tribunnews dari The Guardian.

Jens Stoltenberg juga menyebut dukungan NATO untuk Ukraina akan tetap ada, tidak hanya untuk dukungan militer.

NATO, disebutnya akan mendukung walaupun nantinya dihadapkan pada biaya tinggi.

Dan walaupun, di tengah meningkatnya biaya-biaya energi dan pangan.

Seperti diketahui saat ini Rusia mengirim sejumlah besar pasukan cadangan ke Sievierodonetsk dari zona pertempuran lain untuk mencoba menguasai penuh kota timur yang terkepung.

Hal tersebut dikatakan oleh Gubernur wilayah Luhansk  Ukraina, Serhiy Gaidai, Minggu (19/6/2022). 

"Hari ini, besok, atau lusa, mereka akan membuang semua cadangan (mengirim tentara cadangan) yang mereka miliki, mereka dalam masa kritis," katanya.

Sebelumnya pada Sabtu (18/6/2022), sebuah ledakan besar mengguncang daerah dekat Sievierodonetsk.

Rodion Miroshnik, seorang pejabat di pemerintahan separatis Republik Rakyat Luhansk, memposting video yang dia katakan sebagai cloud di aplikasi perpesanan Telegram.

Wali Kota Kyiv Sebut Orang Rusia Mati Demi Ambisi Putin

Dikutip dari BBC, Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan kepada bahwa publik Rusia pada akhirnya akan menyadari bahwa tentara muda mereka mati karena ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved