Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Gelar Simulasi Serangan Militer ke Taiwan dan Kapal Perang Amerika, Kalimantan Disebut-sebut

China tampaknya sedang bersiap mengambil langkah militer ke Taiwan dan terhadap Amerika Serikat.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
AFP
Kapal Perang Amerika di Selat Taiwan. China Gelar Simulasi Serangan Militer ke Taiwan dan Kapal Perang Amerika, Kalimantan Disebut-sebut. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - China tampaknya sedang bersiap mengambil langkah militer ke Taiwan dan terhadap Amerika Serikat.

China menggelar simulasi serangan militer ke Taiwan dan terhadap kapal perang Amerika Serikat di Selat Taiwan.

China dilaporkan memperbarui rencana invasi untuk mencerminkan pelajaran dari konflik Rusia-Ukraina.

Diberitakan Rusia Today, Kementerian Pertahanan Taiwan dilaporkan telah memperingatkan anggota parlemen di Taipei.

"China telah menggunakan latihan tempur untuk melakukan serangan simulasi terhadap kapal-kapal AS yang memasuki rantai pulau pertama," tulis Reuters mengutip Kementerian Pertahanan Taiwan.

Kementerian pertahanan Taiwan menyampaikan dalam sebuah laporan kepada parlemen pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.

Laporan Kementerian Pertahanan tersebut mengungkapkan jika Taiwan merupakan Rantai pulau pertama mengacu pada bentangan pulau yang membentang dari pinggiran Jepang ke Kalimantan.

"Wilayah di mana Beijing bertujuan untuk mendapatkan kendali strategis pada tahun 2035 mendatang," kata kementerian itu.

Menurut laporan itu, China mengambil langkah-langkah untuk mencegah negara lain datang membantu Taiwan jika terjadi serangan.

Militer China telah meningkatkan taktik intimidasi tahun ini untuk melemahkan moral Taipei dan memaksa negosiasi reunifikasi, kata kementerian pertahanan.

China telah “secara substansial mengancam keamanan pertahanan negara kita dan membahayakan perdamaian, keamanan dan stabilitas di daerah dekat Selat Taiwan.”

Beijing memutuskan hubungan militer dan iklim dengan AS dan melakukan latihan perang di Selat Taiwan bulan lalu, setelah Ketua DPR AS Nancy Pelolsi menentang peringatan Beijing agar tidak mengunjungi Taiwan.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya dan telah berjanji untuk bersatu kembali dengan provinsi yang memisahkan diri itu, dengan kekerasan jika perlu.

Laporan pertahanan Taiwan menyarankan bahwa China dapat menggunakan pasukan khusus untuk "memenggal" sistem komando Taiwan.

Beijing juga mampu menggunakan perang siber untuk mengganggu komunikasi dan dapat memblokade Taiwan, memutus pasokan energi dan berusaha menghancurkan ekonomi pulau itu, kata kementerian itu.

Meskipun logistik invasi skala penuh akan sulit, China telah merancang kapal angkut sipil untuk latihan militer amfibi guna membantu mempersiapkan serangan, kata laporan itu.

Studi China tentang konflik Rusia-Ukraina telah menyebabkan modifikasi rencana serangan, kementerian menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Laporan kepada anggota parlemen disampaikan satu hari setelah pejabat militer Taiwan bersumpah untuk meluncurkan serangan balik yang kuat dan menghancurkan pasukan musuh jika Tentara Pembebasan Rakyat China melanggar perairan atau wilayah udara Taipei dalam jarak 12 mil laut dari pulau itu.

Juga pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing tidak akan melanjutkan kerja sama dengan Washington dalam masalah iklim sampai AS mengatasi kerusakan yang dilakukan oleh perjalanan Pelosi ke Taiwan.

“Pihak AS harus menghilangkan pengaruh negatif dari pelarian Pelosi ke Taiwan,” ungkap para pejabat China mengatakan kunjungan itu merusak kedaulatan China dan mendorong separatis di Taiwan.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved