Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Awalnya Dikira Ulah Vandalisme, Ukiran Penis Besar ini Ternyata Berusia 5.000

Ukiran berbentuk alat vital laki-laki tersebut berusia 5.000 tahun. Awalnya para ahli menduga itu ulah vandalisme

Paul Tacon via Cosmos Magazine
Ukiran kuno berbentuk penis di gua 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ukiran berbentuk penis besar di batu yang ditemukan situs Marra Wonga di Australia awalnya dikira sebagai ulah vandalisme oleh para ahli.

Ternyata ukiran berbentuk alat vital laki-laki tersebut berusia 5.000 tahun.

Ukiran yang dipahat di dinding gua itu ditemukan bersama 15.000 ukiran lainnya.

Para ahli menyatakan ribuan ukiran yang dipahat di batu Outback itu adalah karya seniman pribumi kuno.

Banyak dari gambar tersebut menceritakan kisah Star Dreaming of the Seven Sisters, di mana seorang pengubah bentuk berubah menjadi lingga (arca) pelempar bumerang.

Prof Paul Tacon, dari Griffith University, telah membuat katalog seni.

“Dalam cerita, para suster dikejar oleh leluhur yang kuat yang dikenal sebagai Wattanuri, yang sering dikaitkan dengan konstelasi Orion.

"Pada satu tahap, dia masuk ke bawah tanah dan muncul sebagai penis raksasa dan melemparkan bumerang ke saudara perempuannya, yang kita lihat diilustrasikan dengan cukup jelas di panel itu." kata Tacon seperti dilansir dari The Sun.

Ukiran itu sebagian besar berbentuk jejak hewan, garis, alur, dan lubang bor, tetapi ada banyak desain yang lebih detail.

Ada pula berbentuk ular, rasi bintang hingga kaki manusia berjari enam.

Dari relief yang ditemukan terlihat si pemahat ingin menceritakan kisah-kisah yang menonjol di masa itu.

Para ahli menggunakan laser dan drone untuk mendokumentasikan situs tersebut dan mengatakan bahwa itu mungkin adalah ruang pengajaran.

“Tidak ada situs lain di Australia yang menampilkan seni seperti ini yang menceritakan kisah dari satu ujung tempat perlindungan ke ujung lainnya.”

“Situs seni cadas ini, dalam hal interpretasi Pribumi kontemporer, dan dalam hal citra, mungkin adalah situs seni cadas terkuat di Australia untuk narasi Seven Sisters,” kata Tacon.(TRIBUNPEKANBARU.COM).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved