Berita Pelalawan
Curah Hujan Mulai Tinggi di Pelalawan, Pertengahan Oktober Diprediksi Merata di Seluruh Wilayah
Diprediksi pertengahan Bulan Oktober musim hujan akan mendominasi cuaca di Pelalawan dan akan turun secara merata di seluruh wilayah.
Penulis: johanes | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Curah hujan di Kabupaten Pelalawan dalam dua pekan terakhir semakin tinggi.
Peluang turunnya hujan terjadi setiap hari dan berpotensi mengakibatkan banjir.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Musa S.Pd, curah hujan bertambah setiap hari.
Diprediksi pertengahan Bulan Oktober musim hujan akan mendominasi cuaca di Pelalawan dan akan turun secara merata di seluruh wilayah.
"Seperti hujan tadi malam, memang tidak terlalu lama tetapi intensitasnya cukup lebat. Hampir setiap hari seperti itu," ungkap Musa kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (4/10/2022).
Musa menerangkan, curah hujan yang tinggi belakangan ini belum mempengaruhi debit air sungai yang ada di Pelalawan.
Berdasarkan pantauan BPBD, Tinggi Muka Air (TMA) sungai-sungai besar di Pelalawan masih normal dan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. P
asalnya, hujan yang turun masih mengisi dataran rendah yang kering selama kemarau.
Sehingga air yang turun dari langit belum menambah volume sungai.
Ia menyebutkan, sampai saat ini belum ada laporan banjir di Pelalawan akibat hujan lebat.
Hanya genangan air yang muncul di jalan, perumahan yang terendam, hingga pemukiman yang dilintasi air. Kondisi itu sifatnya sementara saja dan akan kering setelah hujan reda.
Sedangkan banjir akibat luapan sungai belum ada terpantau.
"Kondisinya masih seperti biasanya. Genangan air yang sementara. Kiriman dari hulu juga belum signifikan. Jadi belum ada sungai yang meluap," pungkasnya.
BPBD tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada dengan curah hujan yang kerap turun pada malam hari.
Bahkan sering terjadi angin kencang dan petir bersamaan dengan hujan yang lebat.
Warga yang memiliki pohon yang rawan tumbang, diminta segera dipotong agar tidak menimbulkan bencana seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan, Joko Sutiardi ST menerangkan, pihak melakukan beberapa upaya untuk penanggulangan banjir di Kota Pangkalan Kerinci.
Diantaranya pembongkaran drainase yang tersumbat di beberapa lokasi di ibukota Pelalawan.
Parit tertutup oleh bangunan yang didirikan masyarakat hingga yang tertutup sampah maupun sedimentasi.
Sehingga air hujan yang turun tidak teralirkan secara maksimal dan menciptakan genangan air.
"Ada beberapa yang dibongkar pakai alat berat, karena jembatan penutup parit yang dibangun warga sudah sangat tebal dan jadi penyebab banjir. Seperti di Jalan BTN Lama dan di tempat lainnya," beber Joko Sutiardi.
Selain itu, Dinas PUPR membangun drainase di lokasi permukiman masyarakat yang selama ini belum ada parit sama sekali.
Kemudian dihubungkan ke parit yang lebih besar untuk dialirkan hingga ke sungai.
Ada juga pembangunan Box Culvert baru untuk menyebrang air di bawah jalan, agar air tak merendam akses jalan masyarakat setiap musim hujan.
"Kita sering terbentur dengan lahan milik masyarakat saat pembenahan drainase. Arahnya nanti ke pembebasan lahan juga," papar Joko.
Proses normalisasi Sungai Kerinci tetap dilakukan dan dikebut sebagai pembuangan akhir sebagian besar parit yang ada di Pangkalan Kerinci.
Sungai diperlebar dan diperdalam agar bisa menampung debit air yang banyak, sehingga tidak sempat tergenang di jalan atau pemukiman warga.
"Sekarang masterplan drainase Pangkalan Kerinci sedang disusun oleh konsultan. Paketnya sudah dilelang dan menunggu hasilnya nanti," imbuh Joko.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
