Perakit Bom di Inhu Ditangkap
Motif Pria di Inhu Riau Belajar Rakit Bom, Kesal Sering Diejek Lusuh, Makan di Warung Tak Bayar
Polisi mengungkap motif pria di Inhu Riau belajar merakit bom, bukan karena asmara.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Polisi mengungkap motif pria di Inhu Riau belajar merakit bom.
Pria berinisial MN alias Ocu (47), asal Kabupaten Inhu, Provinsi Riau, ternyata punya motivasi sendiri sehingga nekat merakit bom dengan cara belajar dari internet.
Hal ini dilakukannya lantaran masalah kesal, karena sering diejek lusuh oleh masyarakat.
"Motivasi MN ini (merakit bom), karena sering di-bully masyarakat, dikatakan, maaf, lusuh, gila, sehingga merasa kesal. Ia lalu termotivasi mencari di internet bagaimana cara untuk merakit bom," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, saat ekspos kasus, Rabu (5/10/2022) siang.
Pelaku ini ternyata terungkap, jika masuk warung untuk makan, tak pernah bayar.
Beredar informasi, perakitan bom dilakukan karena latar belakang kisah asmara.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polda Riau Tangkap Perakit Bom di Inhu, 3 Kali Lakukan Percobaan Peledakan
Namun mengenai alasan ini, Kombes Sunarto menyatakan masih mendalaminya. Sejauh ini penyidik dari Ditreskrimum Polda Riau selaku pihak yang menangani perkara, belum menemukan indikasi ke arah sana.
MN ditangkap Tim Ditreskrimum Polda Riau di rumah kontrakannya di Dusun Sei Bangkar, RT 041 RW 011, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu, Provinsi Riau.
Kombes Sunarto mengatakan, aksi pelaku dalam merakit bom, bermula pada Mei 2022 lalu.
Ketika itu ia memesan dan membeli secara online bahan-bahan peledak, seperti pupuk KNO3, belerang, arang, dan timer.
Setelah 5 dipesan, barang tersebut datang dengan diantar kurir ke rumah pelaku.
Barang-barang itu lantas disimpan oleh pelaku di dalam kamar rumahnya.
Barulah pada akhir bulan September 2022, pelaku mulai mencoba-coba merakit dan mencampurkan semua bahan peledak tersebut ke dalam wadah ember.
Setelah tercampur merata, bahan itu lalu dimasukkan pelaku ke dalam botol bekas dan membakarnya.
Pada percobaan tersebut, ternyata bunyi yang dihasilkan tidak begitu kuat. Pelaku pun merasa tidak puas.