Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Gagal Ginjal Pada Balita di Indonesia Disorot Media Asing

Dalam kasus di Gambia, WHO telah menemukan sirup buatan perusahaan farmasi India yang mengandung  dietilen glikol dan etilen glikol.

kompas.com
Gagal ginjal 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus gagal ginjal pada balita di Indonesia menjadi sorotan media asing. Bagaimana tidak, gagal ginjal yang diduga dari obat-obatan sirup dan obat cair hampir menelan nyawa 100 anak-anak.

BBC memberitakan sudah 99 anak-anak di Indonesia tewas akibat gagal ginjal. 

Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan dengan negara di Afrika Barat, Gambia yang menewaskan hampir 70 anak.

Dalam kasus di Gambia, WHO telah menemukan sirup buatan perusahaan farmasi India yang mengandung  dietilen glikol dan etilen glikol.

Ketiga zat itu diduga kuat sebagai penyebab terjadinya gagal ginjal pada anak.

Menteri Kesehatan RI pada hari Kamis mengatakan senyawa kimia yang sama juga ditemukan di beberapa obat yang digunakan di dalam negeri.

“Beberapa sirup yang digunakan pasien anak balita AKI terbukti mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang tidak seharusnya ada, atau jumlahnya sangat sedikit,” kata Budi Gunadi Sadikin.

Namun, dia tidak mengungkapkan berapa banyak kasus yang melibatkan obat-obatan beracun.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan sirup obat batuk yang digunakan di Gambia tidak dijual secara lokal.

Seorang ahli epidemiologi mengatakan jumlah kematian sebenarnya bisa lebih tinggi dari yang dilaporkan.

"Ketika kasus seperti ini seperti puncak gunung es, yang berarti akan ada lebih banyak korban," kata Dicky Budiman, ahli epidemiologi dari Griffith University kepada BBC Indonesia.

Pabrik sirup obat batuk India dihentikan setelah kematian anak-anak.

Para ibu menuntut keadilan atas skandal sirup obat batuk.

Pihak berwenang Indonesia sejauh ini belum mengungkapkan merek atau jenis obat sirup yang terkait dengan anak sakit - melainkan hanya sementara melarang penjualan dan resep semua sirup dan obat cair.(Tribunpekanbaru.com).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved