Kisah Nabi Zulkifli Dari Lahir Sampai Wafat, Tauladan Seorang Pemimpin
Dalam artikel ini akan dipaparkan tentang Kisah Nabi Zulkifli yakni Kisah Nabi Zulkifli dari lahir sampai wafat dan tauladan seorang pemimpin
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
“Siapa di antara kamu sekalian yang sanggup berpuasa pada siang hari dan beribadah pada malam harinya, juga tidak akan marah-marah, kepadanya akan saya serahkan kerajaan ini? Karena saya sudah sangat tua,” ucap sang raja kepada rakyatnya.
Tak selang beberapa lama hanya sepersekian detik saja sang raja mengumumkan syarat itu, ada seorang pemuda berdiri dan mengangkat tangan kanannya. Pemuda yang berdiri itu bernama Basyar, putra Nabi Ayyub. Ia mengatakan kepada raja dengan tegas dan penuh percaya diri, “Hamba Sanggup!”
Namun demikian sang raja tidak lantas mengiyakan kesanggupan Basyar untuk mendapuknya jadi seorang raja di negeri Syam. Bukannya langsung memilih Basyar, sang raja malah mengulang lagi pertanyaan yang sama kepada rakyat. Tentu saja seluruh rakyat tidak merespon pertanyaan itu kecuali Basyar dan ia juga mengulang jawaban yang sama.
Setelah sudah tiga kali bertanya dan dijawab oleh Basyar, akhirnya sang raja merasa mantap dan yakin bahwa sudah ada yang siap menggantikan posisi dirinya. Basyar akhirnya didapuk menjadi seorang raja di negeri Syam waktu itu.
Dari kejadian itulah kemudian Basyar mendapat julukan sebagai “ Zulkifli ”. Seorang raja dari kalangan nabi memimpin tanah Syam dengan menegakkan keadilan seadil-adilnya.
Inilah yang dimaksud “ Zulkifli ” orang dengan ganjaran ganda. Menjadi seorang pemimpin tidak hanya bertanggung jawab pada dirinya sendiri saja. Namun menjadi seorang pemimpin bertanggung jawab atas apa dan siapa yang dipimpinnya.
Kesederhanaan Menciptakan Pemimpin Bijaksana
Rumor tentang bagaimana Nabi Zulkifli menjadi seorang pemimpin yang bijaksana memang bukan kaleng-kaleng. Berangkat dari keluarga sederhana, Nabi Zulkifli yang telah menjadi raja di negeri Syam tidak kemudian menjadi sombong dan congkak.
Nabi Zulkifli memprioritaskan kepentingan rakyat yang sedang dalam kesusahan. Dalam beberapa waktu kondisi rakyat di negeri Syam telah mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang boleh dibilang sangat mencukupi.
Di zaman sekarang ini susah menemukan seorang pemimpin memikirkan nasib rakyatnya terlebih dahulu dari kepentingan pribadi. Lebih banyak para pemimpin sekarang ini memperkaya diri sehingga yang miskin makin miskin dan yang kaya makin kaya. Namun Nabi Zulkifli tidak menjadi pemimpin seperti itu.
Sesuai dengan janji Nabi Zulkifli kepada raja sebelumnya agar berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari dan tidak marah ketika melayani rakyat di negeri Syam. Nabi Zulkifli menepati janjinya melakukan itu semua ketika ia memimpin sebagai raja di negeri Syam.
Kebijaksanaan beliau adalah salah satu dakwah yang dikedepankan selama ia memimpin. Terbukti ketika suatu waktu kerajaan Syam akan diserang oleh kerajaan luar. Para pemberontak itu ingin menghancurkan dan merebut kejayaan negeri Syam.
Otomatis sang raja Nabi Zulkifli As mengajak seluruh rakyat agar ikut berpartisipasi melawan serangan musuh. Namun tak dinyana rakyat yang telah difikirkan kesejahteraannya itu justru mengajukan syarat kalau sang raja ingin rakyat ikut berperang. Syarat mereka adalah tidak ada korban jiwa dari rakyat ketika melawan kaum pemberontak.
Akhirnya Nabi Zulkifli sebagai pemimpin berjanji bahwa tidak akan ada korban jiwa yang meninggalkan istri dan anak di rumah. Nabi Zulkifli berdoa agar Allah SWT selamatkan seluruh rakyat negeri Syam. Pertarungan terhadap pemberontak pun terjadi dan tidak ada korban dari pihak kerajaan Syam.
Pada awalnya rakyat enggan berperang karena takut mati. Itulah alasan utama mereka lebih memilih menolak ajakan Nabi Zulkifli AS ketika akan memerangi kaum pemberontak.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kisah-nabi-zulkifli-dari-lahir-sampai-wafat-tauladan-seorang-pemimpin.jpg)