Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Nabi Zulkifli Dari Lahir Sampai Wafat, Tauladan Seorang Pemimpin

Dalam artikel ini akan dipaparkan tentang Kisah Nabi Zulkifli yakni Kisah Nabi Zulkifli dari lahir sampai wafat dan tauladan seorang pemimpin

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Kisah Nabi Zulkifli Dari Lahir Sampai Wafat, Tauladan Seorang Pemimpin 

Mengamati kejadian ini sebenarnya nabi Zulkifli bisa saja memaksa rakyat agar ikut berperang melawan musuh. Terlebih jasa sang Raja dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat sudah terbukti. Namun sang Raja nabi Zulkifli memilih tidak melakukan hal tersebut bahkan mampu menepati janjinya bahwa tidak ada korban dari peperangan itu.

Dari sini kita belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik adalah menepati janjinya sendiri. Bukan sekadar omong kosong yang segera menguap. Sang raja Nabi Zulkifli telah menjadikan tanah Syam tinggi tingkat kesejahteraannya.

Kisah Nabi Zulkifli: Kesabaran Seorang Pemimpin yang Diuji oleh Kakek Jadi-jadian

Sepertinya pepatah yang berbunyi, “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya” itu ada benarnya juga. Nabi Zulkifli AS yang merupakan keturunan Nabi Ayyub ini mewarisi sikap ayahnya dalam hal kesabaran. Kita tahu betapa sabarnya Nabi Ayyub AS atas cobaan hidup berupa sakit kulit bertahun-tahun.

Begitupun yang dilakukan oleh Nabi Zulkifli ketika ia menghadapi kakek jadi-jadian yang datang ke tempat kerajaan Syam. Ketika itu ada seorang kakek tua yang miskin mendatangi para penjaga kerajaan Syam pada waktu tengah hari.

Walau kondisi para penjaga kerajaan Syam yang lelah dan sedang beristirahat si kakek tetap memaksa ingin bertemu sang raja. Padahal waktu itu sang raja sedang lelah karena di malam harinya beliau beribadah dan siang hari berpuasa menepati janji terhadap raja sebelumnya, Nabi Ilyasa.

Akhirnya sang raja Nabi Zulkifli menemui sang kakek yang mengungkapkan bahwa dirinya telah diperlakukan tidak adil oleh rakyatnya. Kakek Jadi-jadian itu mengganggu waktu tidur siang sang raja karena Kakek berbicara panjang lebar tentang masalahnya. Tidak tanggung-tanggung Kakek Jadi-jadian itu mengobrol dengan Nabi Zulkifli hingga sore.

Sang raja mengetahui masalah sengketa antar kaumnya, ia mengadakan majelis untuk memutuskan perkara. Kakek jelmaan iblis itu diminta datang pada majelis di sore hari. Tapi bukannya menghargai keputusan sang raja, Kakek Jadi-jadian itu malah tidak hadir di majelis.

Di siang esok harinya si kakek malah datang menemui sang raja. Sang raja Nabi Zulkifli heran kenapa si kakek tidak datang. Si kakek menceritakan kalau pihak yang bersengketa dengannya sudah berjanji akan memberikan hak kepada si kakek. Alasan itulah kenapa kakek tidak jadi datang ke majelis.

Padahal jika mau menghargai kakek seharusnya memberi kabar tidak datang karena suatu hal. Namun karena kakek jelmaan setan memang ingin memancing Nabi Zulkifli AS agar marah sehingga sang raja pengganti itu tidak menepati janjinya.

Lebih kentara lagi ketika si kakek tidak memikirkan kondisi sang raja yang harus tidur, ia mengobrol lagi sampai sore. Alhasil Nabi Zulkifli tidak punya kesempatan untuk tidur siang karena diajak mengobrol oleh si Kakek. Kejadian ini sang raja Nabi Zulkifli tidak marah dengan sikap si kakek yang tidak tahu diri.

Karena persengketaan antara kakek dengan kaum negeri Syam belum selesai, sang raja meminta kakek datang esok sore. Lagi-lagi si kakek tidak menghadiri majelis entah karena apa. Sang raja dan penjaga yang lainnya tidak tahu kenapa.

Esok harinya lagi di siang bolong si kakek datang ingin menjumpai lagi sang raja. Sang penjaga kerajaan melarang siapapun masuk istana sesuai perintah sang raja. Hal itu disebabkan kondisi sang raja Nabi Zulkifli kelelahan dan ingin tidur siang sejenak.

Akhirnya si kakek tua gagal masuk ke istana karena dilarang sewaktu bertemu dengan penjaga kerajaan. Si kakek dihadang para penjaga kerajaan yang sebelumnya diperintahkan agar tidak membiarkan siapapun masuk ke istana karena sang raja ingin tidur siang.

Dasar Kakek itu bukan manusia biasa, ia mampu menembus batas pengamanan para penjaga. Kakek jelmaan setan itu mencari jalan lain untuk bisa bertemu sang raja dan bertujuan mengganggu jadwal tidur siang.

Melihat pintu rumah sang raja dikunci, akhirnya kakek merubah diri dan masuk melalui lubang pintu. Sang raja yang bertemu dengan si kakek berkata, “Wahai fulan, bukankah aku telah bilang kepadamu, jangan menggangguku ketika aku sedang tidur?”

Selang beberapa detik kemudian sang raja menyadari bahwa kunci rumahnya dikunci tapi kenapa si kakek ini bisa masuk rumahnya? Baru kali itu sang raja Nabi Zulkifli menyadari bahwa si Kakek itu adalah jelmaan iblis.

Usaha setan agar Nabi Zulkifli marah pun akhirnya gagal total karena tingkat kesabaran yang teruji. Nabi Zulkifli sebagai seorang pengganti yang sudah janji tidak akan marah, ia sanggup menepati janjinya.

Kisah sang raja Nabi Zulkifli diabadikan dalam petikan surat Alqur’an ini. “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh”. (Q.S. Al-Anbiya ayat 85-86).

Peninggalan Nabi Zulkifli

Nabi Zulkifli wafat pada usia 75 tahun. Meski begitu ada yang berpendapat bahwa Nabi Zulkifli wafat pada usia 95 tahun. Selama Nabi Zulkifli hidup ia telah menjaga dirinya untuk selalu menepati janjinya termasuk ketika menjadi seorang pemimpin pengganti Raja Ilyasa.

Ada beberapa hal yang ditinggalkan oleh Nabi Zulkifli kepada rakyatnya. Pertama, kesederhanaan harus menjadi gaya hidup seorang pemimpin. Kedua, keadilan seluruh rakyat harus dijunjung tinggi. Ketiga, tetap bersabar atas segala hal yang terjadi.

Selama Nabi Zulkifli menjabat sebagai raja di negeri Syam menggantikan Nabi Ilyas’ AS, ia berperilaku secara sederhana. Kesederhanaan Nabi Zulkifli diabadikan ketika ia harus menemui seorang kakek tua yang belakangan diketahui ternyata adalah sesosok iblis yang ingin menjerumuskan ke lembah dosa. Nabi Zulkifli tidak akan menerima pertemuan dengan si kakek tua kalau dia tidak memiliki sikap kesederhanaan.

Dalam hal memimpin di negeri Syam, ia telah mengantarkan rakyat pada tingkat kesejahteraan yang tinggi. Seperti itulah seharusnya pemimpin menegakkan keadilan di negeri yang dipimpinnya. Ia tidak egois dengan memperkaya diri sendiri dan golongan saja tapi semua rakyat.

Ternyata itulah tujuannya Nabi Ilyasa AS memberi syarat salah satunya pengganti beliau harus puasa di siang harinya. Tujuannya agar selalu memikirkan kondisi rakyatnya dan menjadi pemimpin yang adil. Hal yang sekarang ini sangat sukar ditemukan tipe pemimpin macam itu.

Karena puasa secara tidak langsung melatih kesabaran seseorang karena menahan diri untuk tidak makan dan minum untuk jangka waktu berjam-jam. Kebiasaan inilah yang akhirnya tingkat kesabaran sang Nabi pemimpin negeri Syam itu bisa menjaga emosinya.

Kesabaran Nabi Zulkifli benar-benar diuji ketika iblis menjelma sebagai kakek tua renta. Jika saja Nabi Zulkifli tidak menepati janjinya untuk berpuasa di siang hari, beribadah setiap hari dan tidak marah mungkin ia akan gagal karena diprovokasi oleh iblis agar marah.

Itulah peninggalan secara psikis dari seorang nabiyullah Zulkifli bin Ayyub alaihissalam. Peninggalan sejarah yang berupa benda hanya ditemukan sebuah segel yang usianya 2700 tahun. Di segel yang terbuat dari tanah liat yang mengeras itu terdapat nama Nabi Zulkifli. Penemuan itu diduga peninggalan Raja Nabi Zulkifli AS yang dipublikasikan oleh Biblical Archaeology. sumber data: Gramedia.com

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved