Kuat Maruf Ngaku Disuruh Berbohong oleh Ferdy Sambo, Disentil Hakim: Hingga Kini Konsisten Bohong
Menurut Hakim Wahyu, sejak diperintah Sambo, hingga saat ini Kuat masih konsisten melakukan Kebohongan.
Saat menuju ke lantai 2 itu, ia melihat Kuat Maruf dan Putri Chandrawathi (PC) yang berjalan di depannya menuju kamar di lantai 1.
Kuat hanya mengantar tas PC ke kamar, sedangkan PC masuk ke dalam kamar.
Saat berada di kamar lantai 2, Bharada E masih merasa takut dan cemas lantaran sudah mengetahui penembakan akan terjadi.
Bharada E pun sempat berdoa agar peristiwa pembunuhan itu tidak terjadi.
Setelah itu, ia mendengar suara Ferdy Sambo dari lantai bawah.
Mendengar suara Ferdy Sambo, Bharada E kemudian turun.
Saat turun, ia melihat Ferdy Sambo seorang diri dan sudah mengenakan sarung tangan hitam.
"Sampai di ujung tangga sudah ada pak FS. Di situ dia sudah pakai sarung tangan, Yang Mulia. Sarung tangan karet warna hitam," kata Bharada E kepada hakim.
Kemudian, Ferdy Sambo bertanya kepada Bharada E apakah ia sudah mengokang senjatanya.
"Dia tanya ke saya, 'sudah isi senjatamu?'. 'Siap belum bapak'. 'Kau isi'. Isi itu maksudnya kokang Yang Mulia," ujar Bharada E.
Bharada E kemudian melaksanakan perintah Ferdy Sambo dan mengokang senjatanya.
Setelah itu, senjata tersebut ia masukkan lagi ke pinggangnya sembari berdiri di pinggir meja.
Kemudian, Brigadir J masuk bersama dengan Kuat Maruf dan Ricky Rizal.
Brigadir J berada di depan, diikuti Kuat Maruf dan Rizky Rizal.
Begitu Brigadir J masuk, Ferdy Sambo langsung menarik leher Brigadir J dan mendorongnya.
