Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Dapat Perhatian Jokowi, Perempuan Ini Menangis Dipelukan Camat, Harapannya Tak Kesampaian

Hanya berjarak tiga meter , namun perempuan ini tak dapat perhatian Jokowi . Ia hanya bisa menangis dipelukan camat

Editor: Budi Rahmat
tribun
Hanya bisa menangis . Meski jaraknya tiga meter , namun perempuan ini tak bisa mendapat perhatian Jokowi 

Paras Sri berubah tegang saat rombongan Presiden terlihat muncul dari kejauhan. Sekuat tenaga, ia pun berlari sambil menangis, memanggil-manggil Presiden Jokowi.

Baca juga: Mahasiswa UNRI Galang Dana untuk Korban Gempa Cianjur, Ada Kisah Neni

Lalu berteriak memohon saat jarak antara dirinya dengan Presiden hanya terpaut tiga meteran.

"Pak Jokowi, saya mohon agar pencarian terus dilakukan. Ibu dan adik saya belum ditemukan," mohon Sri berulang-ulang sambil mengacungkan tangan.

Namun, karena terhalang orang-orang di depannya, yang juga ikut berdesakan menyambut Presiden, teriakan Sri tak terdengar.

Jokowi hanya sempat menyapa beberapa warga yang berada persis di depannya, sementara ia yang terus memohon sambil mengacungkan tangan tak sempat terlihat.

Hingga akhirnya Jokowi berlalu, Sri masih terdengar memohon, lirih, agar pencarian diteruskan.

"Kalau diperbolehkan akan cari sendiri, keluarga saya banyak. Saya akan mencangkul sendiri, tapi enggak boleh," tutur Sri di sela tangisnya, dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Anggota DPRD Riau dari PKS Potong Gaji Untuk Bantu Korban Gempa Cianjur

Sejumlah warga yang berada di dekat Sri hanya bisa tertegun karena mereka pun tak tahu harus dengan apa mereka menolong atau sekadar menghibur Sri yang lara.

Camat Cugenang, Komariah, hanya bisa memeluk dan membiarkan Sri menangis di pelukannya.

"Katanya saya disuruh ke sini untuk menyampaikan permintaan perpanjangan pencarian ibu dan adik saya, tapi yang dibahas cuma relokasi, sekarang saya sudah tak percaya dengan pemerintah," ujar dia sambil menangis.

"Saya ke sini datang bukan untuk meminta rumah relokasi, meski rumah yang ditempati ibu saya juga hancur. Saya ke sini untuk minta agar pencarian terus dilakukan, karena ibu dan adik saya belum ditemukan," ungkapnya.

Karena tak ada lagi yang bisa dilakukan, ditemani saudaranya, Sri pun akhirnya kembali ke Cijedil menunggu kabar dari Tim SAR Gabungan yang masih melakukan pencarian.

Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022). Ribuan rumah rata dengan tanah. Lebih dari 100 ribu jiwa mengungsi.

Baca juga: Terkumpul Rp 533 Juta, Hasil Penggalangan Dana Gempa Cianjur yang Dilakukan Gubernur Riau Syamsuar

Hingga kemarin, sebanyak 334 jiwa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Delapan lainnya, termasuk ibu dan adik Sri, masih dalam pencarian.

Pada pencarian sepanjang hari kemarin, tak ada satu pun korban hilang yang ditemukan. Kepala Tim Lapangan Supriono mengatakan, ketebalan material tanah membuat petugas kesulitan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved