Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kondisi Terkini Walikota Blitar Santoso Usai Rumah Dinas Disatroni Perampok, Alami Luka di Kaki

Wali Kota Blitar Santoso mengalami luka di kaki saat rumah dinas yang dia tempati dibobol maling, Senin (12/12/2022).

Editor: Sesri
surya
Wali Kota Blitar Santoso mengalami luka di kaki saat rumah dinas yang dia tempati dibobol maling, Senin (12/12/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Rumah dinas walikota Blitar Santoso disatroni komployan perambol Senin (12/12/2022) dini hari.

Komplotan perampok yang diduga berjumlah lima orang atau lebih itu menggunakan senjata api dan senjata tajam mengancam hingga menyekap Santoso.

Para perampok membawa uang tunai ratusan juta rupiah dan perhiasan milik istri Santoso, Feti Wulandari.

Wali Kota Blitar Santoso mengalami luka di kaki saat rumah dinas yang dia tempati dibobol maling, Senin (12/12/2022).

Menurut Santoso, luka tersebut akibat ditendang oleh perampok.

Santoso juga menceritakan, awalnya ia pulang dari acara khitanan sekitar pukul 21.30 WIB.

Namun, Santoso mengaku baru jam 1 dini hari baru bisa tidur.

Tapi baru 2 jam tidur, yakni sekitar pukul 03.00 WIB, perampok datang menggedor-gedor pintu kamar.

Para perampok kemudian masuk dan langsung menyergap Wali Kota Blitar beserta istrinya.

Baca juga: INILAH Total Kekayaan Wali Kota Blitar hingga Disekap Perampok di Rumah Dinasnya

Baca juga: Pakai Mobil Pelat Merah, Polisi Sudah Kantongi Ciri Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar

Santoso dan istrinya disekap hingga akhirnya pukul 04.30 WIB ia ditolong jamaah yang baru pulang dari shalat subuh.

Sementara itu, perampokan diikuti penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso tak mempengaruhi kegiatan kedinasan di Pemkot Blitar.

Sekda Kota Blitar Priyo Suhartono memastikan kondisi Wali Kota Blitar Santoso baik-baik saja pasca peristiwa perampokan di rumah dinasnya.

Priyo mengatakan Pemkot Blitar menyerahkan penanganan kasus perampokan dan peyekapan wali kota Blitar sepenuhnya ke polisi.

Sekarang petugas gabungan dari Polres Blitar Kota dan Polda Jatim masih melakukan olah TKP di rumah dinas.

"Mohon doanya semoga Wali Kota dan ibu tabah, tawakal, dan sabar serta tetap sehat tidak alami trauma. Kasus ini sudah menjadi atensi pimpinan nasional, semoga cepat terungkap," ujarnya.

Hal sama diungkapkan Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo.

Toto mengatakan kondisi Wali Kota Blitar, Santoso baik-baik saja.

"Kondisinya baik-baik, hanya ada bekas seperti luka di tangan akibat diikat," katanya.

Di bagian lain, Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di sela-sela mendampingi Tim Polda Jatim juga memastikan kondisi Wali Kota Blitar baik-baik saja, tapi masih syok dan trauma.

Argo mengatakan, secara fisik, Wali Kota Santoso dan istri memang tidak mengalami luka. Tapi, secara psikis, Wali Kota Santoso dan istri masih syok.

"Kondisi fisiknya tidak apa-apa, tapi secara psikologis, Wali Kota dan istri masih syok dan trauma," ujarnya.

Dikatakannya, Wali Kota juga disekap dan mendapat ancaman secara verbal dari pelaku.

Pelaku sempat mengancam melukai Wali Kota Santoso dengan senjata tajam.

"Pelaku mengancam melukai Wali Kota menggunakan senjata tajam saat meminta menunjukkan lokasi barang berharganya," ungkap Argo.

Menurutnya, selain mengambil uang tunai sekitar Rp 400 juta dan perhiasan, pelaku juga membawa ponsel pribadi milik Wali Kota Santoso.

"Iya, ponsel pribadi milik Wali Kota juga dibawa (pelaku). Posisi ponsel di dalam tas dan ada uang tunainya," jelas Argo.

Lumpuhkan Tiga Satpol PP yang Tugas Jaga

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, beberapa orang anggota komplotan perampok tersebut mempersenjatai diri menggunakan pistol dan pisau saat melancarkan aksinya.

Senjata tersebut, digunakan oleh anggota komplotan perampok itu untuk mengancam dan melumpuhkan tiga orang anggota Satpol PP yang berjaga di rumah dinas Wali Kota Blitar, sekitar pukul 03.00 WIB.

"Langsung masuk ke pos penjagaan sambil menodongkan sejenis senjata api dan membawa senjata tajam," ujar Dirmanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/12/2022).

Para perampok mengikat sekaligus memborgol tangan dan menutup mata ketiga penjaga tersebut menggunakan selotip lakban.

Selesai melumpuhkan para penjaga, Dirmanto menambahkan, para perampok lantas memasuki ruang dinas wali kota dengan cara mendobrak paksa pintu yang terkunci tersebut.

"Setelahnya, para pelaku masuk ke ruang utama kamar Wali Kota Blitar dengan cara mendobrak pintu dan mengikat serta melakban mata korban Wali Kota Blitar, serta istrinya," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono menerangkan, insiden perampokan tersebut terjadi di dalam rumah dinas Wali Kota Blitar sekitar pukul 04.00 WIB.

Komplotan perampok yang diperkirakan berjumlah lima orang tersebut, masuk ke dalam rumah dinas melalui pintu sisi barat dan langsung menyekap tiga orang anggota Satpol PP yang sedang berjaga di pos.

Setelah itu, para perampok masuk ke dalam rumah dinas dan menyekap Wali Kota Blitar, Santoso dan sang istri di dalam kamar, lalu mencuri sejumlah uang tunai dan perhiasan.

"Pelaku sempat menyekap beliau (Wali Kota bersama istri) dan 3 penjaga. Tapi, kondisi Wali Kota dan istri saat ini baik-baik saja," katanya kepada awak media di Kota Blitar.

Para perampok tersebut, mengancam para korban untuk segera menunjukkan ruang penyimpanan harta benda yang terdapat di dalam rumah dinas.

Tak pelak, uang tunai sekitar Rp 400 juta dan sejumlah benda berharga berupa perhiasan emas berhasil dibawa kabur oleh komplotan perampok tersebut.

"Beliau disekap dalam kondisi diancam pelaku untuk menunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga di rumah dinas," ujar Argowiyono.

Kini, lanjut Argowiyono, tahapan penyelidikan lanjutan yaitu olah TKP dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi sedang dilakukan oleh pihaknya dibantu oleh anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

( Tribunpekanbaru.com / Surya.co.id)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved