Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Keceplosan, Putri Candrawathi Tak Sadar Akui Dengar Penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo

Putri Candrawathi dalam sidang justru keceplosan dan secara tak sadar mengakui bahwa tahu soal rencana pembunuhan Yosua

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa Putri Candrawathi tiba untuk menjalani sidang dakwaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (20/10/2022). Sidang tersebut beragendakan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas nota keberatan terdakwa yang juga istri dari Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Peristiwa pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat secara tak sadar diakui Putri Candrawathi.

Adapun sebelumnya, Dia mengaku tidak tahu menahu soal penembakan terhadap Yosua Hutabarat.

Putri Candrawathi juga diduga membawa Yosua ke rumah dinas di Duren Tiga untuk dieksekusi Ferdy Sambo, dengan dalih akan melakukan isolasi mandiri.

Bahkan Putri Candrawathi ada di dalam kamar tak jauh dari posisi Brigadir J ditembak.

Namun di tengah alibinya tersebut, Putri Candrawathi dalam sidang justru keceplosan dan secara tak sadar mengakui bahwa tahu soal rencana pembunuhan Yosua, yang diotakinya bersama suaminya Ferdy Sambo.

Pernyataan Putri Candrawathi yang keceplosan dan menandakan ia tahu soal rencana pembunuhan Brigadir J di sidang, diungkapkan pengacara keluarga Yosua, Martin Lukas Simanjuntak, dikutip dari Gridhot.ID, Sabtu (17/12/2022).

"Kenapa saya bilang demikian? Kemarin Putri itu keceplosan ketika ditanya majelis hakim. Putri ditanya apa yang dilakukan saat terjadi penembakan dan saat mendengar suara tembakan," kata Martin Simanjuntak.

Pada sidang itu, Putri Candrawati yang hadir sebagai saksi untuk Bharada E, Kuat Maruf dan Ricky Rizal, menjawab jujur pada pertanyaan hakim itu.

 "Dia menjawab dengan jujur, dengan mengatakan menutup telinga. Nah itu janggal. Kalau orang yang tidak mengetahui suatu peristiwa yang terjadi dan siapa yang menjadi pelakunya ataupun korbannya, tidak akan mungkin tutup kuping," ujarnya Selasa (13/12/2022).

Sebab jika Putri tidak tahu Brigadir J akan ditembak, ia akan segera mengamankan diri dan akan ketakutan saat mendengar suara tembakan.

Biasanya, kata Martin, orang akan segera mengamankan diri untuk menghindari menjadi korban, setelah terdengar suara tembakan.

"Tapi yang dilakukan PC, kata dia di sidang menutup telinga dan tetap tidur di kamar," ujar Martin.

"Putri harusnya entah masuk ke dalam kolong meja, atau kolong tempat tidur, kolong lemari, dan segera mungkin menelpon para ajudan ataupun menelepon suaminya yang pada saat itu adalah sebagai Kadiv Propam dan tolong segera amankan," terangnya.

Namun Putri tidak melakukan semua itu karena pasti sudah tahu ada penembakan atas Brigadir J dan situasi dirinya dipastikan aman.

Menurutnya, hal yang dilakukan Putri Candrawati menandakan ia sangat tahu situasi aman, sehingga tak berusaha mencari usaha pertolongan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved