Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Polisi Tikam Polisi di Riau

Ini Profil Aiptu Ruslan, Polisi di Riau yang Tewas Ditikam Sesama Polisi

Aiptu Ruslan, personel polisi di Riau tewas akibat ditikam sesama anggota polisi. Dalam profil Aiptu Ruslan ,ia terlahir di Bagansiapiapi, Riau

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Rinal Maradjo
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
Ratusan pelayat hadir menyaksikan prosesi Apel Persada pemakaman kedinasan almarhum Aiptu Ruslan, personel polisi di Riau yang tewas akibat ditikam rekan sesama polisi. Prosesi pemakaman berlangsung Rabu (21/12/2022) siang. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aiptu Ruslan, personel polisi di Riau tewas akibat ditikam sesama anggota polisi.

Pelakunya merupakan junior dari Aiptu Ruslan, yakni Bripka WF.

Peristiwa terjadi pada Selasa (20/12/2022) malam tadi di kawasan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau di Jalan Raya Pekanbaru - Bangkinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, sekira pukul 19.30 WIB.

Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun ternyata nyawanya tidak tertolong.

Berdasarkan data yang dirangkum Tribunpekanbaru.com, profil Aiptu Ruslan adalah sebagai berikut :

Aiptu Ruslan terakhir menjabat sebagai Bamin Provos Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau.

Aiptu Ruslan beragama Islam. Dia lahir di Bagansiapiapi pada 17 November 1975. Ayahnya bersama Zakaria Usman.

Baca juga: Aiptu Ruslan Polisi yang Tewas Ditikam Sesama Polri Berencana Umrah di Februari 2023

Baca juga: Polisi Tikam Polisi di Riau, Bripka WF Masih Diburu Usai Tikam Aiptu Ruslan hingga Tewas

Almarhum meninggal seorang istri, yaitu Rosa Yushanita.

Aiptu Ruslan memiliki 4 orang anak yang terdiri dari 2 pasang laki-laki dan perempuan.

Anak pertama, Gana Rian Pratama, Syahrira Maharani, Hasiki Ziza Salsabilla dan Muhammad Farel Abiyu.

Aiptu Ruslan lulus SD tahun 1987, lulus SMP tahun 1991, lulus SMA tahun 1994.

Kemudian di kepolisian, ia tercatat sebagai Seba Polri dan lulus tahun 1997.

Adapun pemicu aksi penusukan ini, diduga lantaran pelaku tak terima ditegur korban yang merupakan Banit Provos SPN Polda Riau ini.

Informasi dihimpun, kronologis kejadian bermula saat Aiptu Ruslan, sekira pukul 15.45 WIB, datang ke penjagaan SPN memanggil pelaku untuk melaksanakan apel.

Saat itu, korban bertanya kepada pelaku yang merupakan Bamin Gadik SPN Polda Riau, kenapa tidak ikut apel.

Pelaku beralasan, dirinya memang diminta berjaga oleh seorang perwira di penjagaan tersebut.

Aiptu Ruslan lalu menyuruh Bripka WF untuk push up.

Namun permintaan itu ditolak oleh Bripka WF.

Selisih paham antara keduanya sempat dilerai oleh personel lain.

Aiptu Ruslan kemudian pergi untuk mengikuti apel.

Selanjutnya, perwira penjagaan memanggil Bripka WF dan meminta senjata revolver inventaris agar diserahkan.

Bripka WF juga diminta pulang.

Sekitar pukul 19.15 WIB, Bripka WF datang kembali ke SPN Polda Riau bersama kedua orang tuanya dan adiknya.

Bripka WF mencoba menghadap kepada unsur pimpinan di SPN Polda Riau.

Namun ternyata ia merasa tidak puas.

Pelaku lantas berlari menuju ke penjagaan dan bertemu korban.

Sempat terjadi perkelahian antara keduanya.

Sejurus kemudian, pelaku mengeluarkan sangkur dan menikam korban yang mengenai bagian dada kiri dan rusuk kiri korban.

Akibat kejadian ini, korban jatuh ke tanah.

Sementara pelaku, kabur menggunakan sepeda motor.

Terkait kejadian ini, dibenarkan oleh Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal melalui Kabid Humas Kombes Pol Sunarto.

Pelaku langsung diburu tim Polres Kampar dibackup Polda Riau.

"Kapolda Riau memastikan pelaku akan ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku," tegas Kombes Sunarto.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved